Archive | March, 2014

Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

2 Mar

perkembangan manusia

Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia, yaitu

  • Faktor internal, yaitu genetik
  • Faktor eksternal, yaitu lingkungan, nutrisi, aktivitas

Pertumbuhan dan perkembangan maksimal manusia terjadi pada akhir masa Janis, kemudian menurun pada masih bayi, ketika menjelang dewasa meningkat lagi, dan kemudian menurun lagi, dan akhirnya berhenti ketika dewasa.

Demi mempertahankan keturunan, tentunya manusia melakukan perkembangbiakan, yatu fertilisasi internal. Fertilisasi terjadi jika terdapat peleburan antara ovum yang terdapat pada wanita dengan sperma yang dihasilkan oleh pria.

Sejak lahir, wanita sudah memiliki banyak sel telur pada ovarium. Namun, telur tersebut belum matang sepenuhnya. Ketika wanita sudah mengalami pubertas, maka setiap bulannya telur akan dilepaskan sebagai bagian dari siklus menstruasi. Jumlah ovum yang dihasilkan wanita hanyalah sebanyak ovum yang ada saat dilahirkan. Oleh Karena hal tersebut, ketika tidak terdapat ovum lagi pada wanita, wanita tersebut tidak akan mengalami menstruasi lagi. Dengan kata lain, wanita tersebut mengalami menopause.

Berbeda dengan wanita yang menghasilkan ovum, pria menghasilkan sperma. Sperma berkembang dari spermatozoa yang mulai diproduksi ketika pria menginjak dewasa. Ya, tidak seperti wanita, ketika baru dilahirkan pria belum menghasilkan sel kelamin. Namun, spermatozoa dapat diproduksi terus menerus oleh testis.

 

Pembuahan

Pembuahan atau fertilisasi terjadi ketika sperma yang jumlahnya juataan mencapau sel telur. Namun hanya 1 sperma yang dapat membuahi sel telur. Saat pembuahan terjadi bahan genetic sel telur (23 kromosom) akan bergabung dengan bahan genetic sperma (23 kromosom) mengahasilkan zigot (46 kromosom). Telur yang sudah dibuahi akan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, dan seterusnya. Ovum yang telah dibuahi (16-32 sel) kemudian akan menempati rahim setelah 3 hari terjadi pembuahan. Setelah 1 minggi, bola sel akan memendam diri dalam lapisan rahim yang kaya darah dan menyerap makanan dari dinding rahim tersebut. Telur yang telah dibuahi akan terus berkembang membentuk morula, blastula, gastrula. Sementara itu, sel lain membentuk plasenta. Di dalam plasenta darah bayi mengalir sangat dekat dengan darah ibunya. Lewat plasenta inilah bayi mendapatkan nutrisi dan oksigen serta mengeluarkan zat sisa metabolisme.

perkembangan dalam janin

Usia 5 minggu bayi berukuran 10 mm. wujud kepala, punggung, jantung mulai tampak. Mulut dan mata mulai terbentuk. Kaki dan tangan berbentuk seperti kuncup. Bayi disebut embrio -> usia 8 minggu, bayi berukuran 25 mm, semua bagian tubuh telah terbentuk. Bayi disebut janin -> usia 12 minggu, bayi berukuran 13 cm, sel tetap aktif membelah dan berkembang membentuk kelengkapan akhir tubuh, seperti kelopak mata, dan kuku. Pertumbuhan tersebut telur berlangsung hingga bayi menginjak usia 9 bulan.

Selama berada dalam rahim, bayi dilindungi oleh amnion (cairan ketuban) dari benturan, cahaya terang, dan kebisingan. Namun, bayi dapat mendengar detak jantung dan juga proses pencernaan dalam tubuh ibu.

Kelahiran

Proses kelaran dimulai dengan kontraksi otot rahim -> kontraksi semakin kuat dan berulang -> kantung ketuban mulai pecah dan mengeluarkan cairan -> kontaksi menyebabkan terbukanya mulut uterus untuk dilalui bayi -> kekuatan dan konstraksi akan mendorong bayi keluar vagina. Saat lahir, bayi masih berhubungan dengan tali plasenta. Kemudian tali pusar akan dipotong. Setelah itu, bayi akan menangis dan menyebabkan masuknya udara pada paru-paru bayi. Saat itulah awal bayi menghirup oksigen tanpa bantuan ibu.

Balita dan Anak-Anak

Selama 4 minggu pertama, bayi mulai beradaptasi hidup di luar uterus, seperti pernapasan, pencernaan, dan ekskresi sendiri. Setelah itu, bayi akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik secara mental maupun fisik. Keterampilan awal bayi yaitu tersenyum (usia 6 minggu); tertawa, terbangun oleh suara, dan telah mengenal wajah (4 bulan); mulai berkata-kata sederhana (8 bulan); berdiri (1 tahun). Setelah satu tahun, bayi memasuki masa anak-anak atau balita. Dalam periode tersebut, pertumbuhan fisik, perkembangan koordinasi otot, dan kemampuan mental mulai meningkat tinggi: berjalan (18 bulan), mengobrol (2-3 tahun), membawa angka dan huruf (5 tahun). Perkembangan anak tersebut merupakan perkembangan secara umum, dan tentu saja kecepatan perkembangan anak berbeda-beda.

Masa Dewasa – Masa Pubertas

Masa pubertas umunya terjadi pada masa remaja, yaitu 12-14 tahun. Pubertas wanita ditandai dengan dimulainya siklus menstruasi dan perubahan fisik seperti tumbuhnya buah dada dan rambut pada pubis. Pada pria, pubertas umumnya terjadi pada usia 13-15 tahun. Pada saat tersebut, dihasilkan hormone oleh kelenjar pituitary yang juga menyebabkan perubahan fisik, seperti tumbuhnya kumis, pecahnya suara, tumbuh rambut pasa ketiak dan pubis, serta otot semakin kuat.

Masa Tua

Ketika mulai memasuki masa tua, umur 20, manusia sudah tidak mengalami perkembangan lagi. Ketika memasuki masa pertengahan tua (30-0 tahun), perkembangan fisik sudah mulai mengalami penurunan: tulang mulai rapuh, peredaran darah dan napas kurang efisiensi. Pada akhirnya, masa tua merupakan akhir dari tahap perkembangan manusia.

Metamorfosis: Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan

1 Mar

Salah satu ciri Makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan mengarah pada bertumbuhan ukuran, seperti tinggi, panjang, lebar, volume akibat adanya pertambahan materi hidup; sedangkan perkembangan mengarah pada perubahan yang mengarah pada kedewasaan atau perubahan yang tidak dapat diukur, seperti tumbuhnya akar dan tunas pada biji.

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terlihat dari proses metamorfosis. Metamoforfosis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

  • Metamorfosis sempurna

Yaitu metaforfosis dimana pada setiap tahapan pendewasaan, organism memiliki bentuk yang berbeda, misalnya pada kupu-kupu dan katak.

Metamorfosis pada katak:

katak

Awal kehidupan dimulai sebagai zigot dalam telur yang telah mengalami peleburan dengan sperma jantan (terjadi fertilisasi) -> telur menetas -> berudu -> berudu dapat berenang, memakan tumbuh-tumbuhan kecil, bernapas dengan insang -> berudu tumbuh dan bentuk tubuhnya mulai berubah, yaitu tumbuh tungkai, paru-paru, dan gigi. Perubahan tersebut merupakan awal pertumbuhan organ yang mendukung katak hidup di darat -> tungkai terus tumbuh dan namapak -> ekor tidak lagi tumbuh -> katak dewasa.

Metamorfosis pada kupu-kupu:

kupu

kupu2

Metamorphosis pada kupu-kupu juga termasuk pada metamorphosis sempurna karena kupu-kupu melewati tahap perkembangan yang berbeda bentuknya dengan kupu-kupu dewasa, yaitu telur, larva, pupa, dan individu dewasa.

Larva kupu-kupu juga kita kenal sebagai ulat. Sebagai persiapan makanan sebelum memasuki tahap perkembangan pupa, ulat mengumpulkan makanan, yaitu daun ->  ular berubah menjadi pupa. Ketika menjadi pupa, terdapat kulit jangat yang secara keseluruhan membentuk jaringan pembungkus -> kularlah kupu-kupu dewasa.

  • Metamorphosis tak sempurna

Metamorphosis tak sempurna yaitu metamorphosis yang terjadi pada organism jika bentuk organisme ketika masih dalam perkembangan tidka jauh berbeda atau mirip dengan individu dewasanya, misalnya pada belalang dan kecoa.

belalang

Jika diamati pada padang rumput, akan Nampak belalang yang ukuran kecil. Walaupun tidak memiliki sayap, belalang kecil tersebut mirip dengan belalang dewasa bukan? Oleh karena hal tersebut belalang merupakan salah satu hewan yang mengalami metabmorfosis tak sempurna. Begitu pula pada kecoa. Kecoa yang masih berada pada tahap perkembangan tidak berbeda jauh dengan kecoa dewasa.

kecoa