Archive | Kimia RSS feed for this section

Materi dan Penggolongannya (Kimia Kelas X SMA)

6 May

Pada pembahasan kali ini, saya akan mengupas tentang materi dan penggolongannya.

Secara umum, materi dibagi menjadi dua golongan, yaitu materi homogen dan materi heterogen.

1. Materi Homogen

Materi homogen adalah materi yang seluruh bagiannya mempunyai sifat yang sama. Materi homogen disebut juga zat tunggal karena susunan kimianya tetap. Zat tunggal terdiri atas:

a. Unsur

Unsur adalah zat tunggal yang dengan cara kimia biasa tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana. Unsur merupakan materi dasar penyusunan suatu benda. Setiap unsur mempunyai sifat masing-masing. Oleh karena itu, lambang setiap unsur pun berbeda. Contoh : emas lambangnya Au, besi lambangnya Fe, dan sebagainya.

Unsur dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

– Unsur logam

– Unsur non logam

– Unsur metaloid (peralihan dari logam ke bukan logam)

b. Senyawa 

Senyawa adalah zat tunggal yang dengan cara kimia biasa dapat diuraikan. Senyawa terdiri atas beberapa unsur yang saling bergabung secara kimiawi sehingga lambang senyawa terdiri atas beberapa lambang unsur. Contoh : garam dapur terdiri atas unsur natrium dan klorin, rumus kimanya adalah NaCl.

2. Materi Heterogen

Materi heterogen adalah materi yang tidak di seluruh bagian mempunyai sifat yang sama. Materi heterogen disebut juga campuran. Campuran adalah materi yang tersusun dari dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Berdasarkan ukuran partikel, zat penyusun campuran dibedakan sebagai berikut.

a. Larutan

Ada suatu campuran yang partikel-partikelnya tidak dapat dilihat dengan mata biasa, yaitu larutan. Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang wujud akhirnya zat tunggal (homogen) walaupun keadaan sesungguhnya tidak homogen benar. Ukuran partikel larutan kurang dari 10-7 cm. Larutan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu larutan padat, larutan cair, dan larutan gas.

b. Koloid

Koloid adalah campuran dari dua zat, jika zat terlarut mempunyai ukuran partikel 10-7 cm sampai 10-5 cm. Koloid berwujud agak keruh atau keruh sekali.

Contoh : susu, santan, air sabun, tinta, dan sebagainya.

c. Suspensi

Suspensi adalah campuran zat padat dengan zat cair dengan ukuran zat terlarut lebih besar dari 10-5 cm sehingga campuran ini sangat cenderung terpisah kembali.

Contoh : air sungai yang keruh.

 

Cukup sekian pembahasan kali ini. Saya harap semuanya dapat lebih paham lagi mengenai materi dan penggolongannya. Terima kasih.

Bilangan Oksidasi Kelas X SMA

5 May

Di post saya kali ini, saya akan membahas salah satu materi dasar yang penting di kelas X SMA yaitu bilangan oksidasi atau biasa disingkat biloks. Pertama-tama, saya akan menjelaskan pengertian dari bilangan oksidasi.

Bilangan oksidasi adalah banyaknya muatan listrik dari satu unsur dalam satu senyawa.

Ada beberapa peraturan dalam menentukan bilangan oksidasi dari suatu unsur, yaitu:

1. Unsur-unsur yang bebas atau unsur yang tidak berikatan dengan unsur lain, bilangan oksidasinya adalah nol.

Contoh : Fe, H2, O2, Cl2, dan lain-lain.

2. Biloks unsur H dalam senyawa selalu +1, kecuali pada hidrida biloks H adalah -1. Contoh hidrida  : NaH (natrium hidrida).

3. Biloks O dalam senyawa selalu -2, kecuali pada peroksida biloks O adalah -1. Contoh peroksida : Na2O2 (natrium peroksida), BaO2 (barium peroksida), dan H2O2 (hidrogen peroksida).

4. Biloks unsur logam dalam senyawa selalu bernilai positif dan nilai biloks pada unsur logam tersebut sama dengan elektron valensinya.

Contoh : Biloks Fe pada senyawa besi (III) sulfida adalah +3.

4. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu nol.

Contoh : Pada senyawa H2O jumlah biloksnya adalah nol.

(2 x biloks H) + (1 x biloks O) = 0

(2 x 1) + (-2) = 0

Demikian pembahasan singkat saya mengenai biloks atau bilangan oksidasi. Semoga kalian bisa memahami materi tentang biloks ini. Saya mengambil materi ini dari pelajaran Kimia Kelas X SMA.

Denaturasi protein dari Kimia 12 SMA

1 May

Mungkin sebagian dari kita ada yang belum mengetahui apa itu denaturasi protein. Dan pada kesempatan ini saya akan menjelaskannya kepada anda semua.

Denaturasi protein adalah kerusakan struktur protein, untuk protein kuarterner, tersier, dan sekunder, menjadi struktur protein primer. Dan faktor-faktor yang memengaruhi denaturasi ini adalah:
1. Perubahan pH yang ekstrim.
2. Suhu.
3. Pelarut organik, seperti alkohol.
4. Penambahan zat kimia tertentu.
5. Perlakuan mekanik.

Begitulah denaturasi protein yang sudah saya jelaskan di atas. Semoga bermanfaat untuk semua. Oia satu lagi, materi denaturasi protein ini saya ambil dari pelajaran kimia SMA kelas 12.