Hai semua 🙂 Di post ini, saya akan membahas UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Harap disimak baik-baik ya.
A. Upah (Pasal 27 UU No. 13 Tahun 2003)
Upah Pokok
Imbalan dasar yang dibayarkan kepada buruh menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan perjanjian.
Tunjangan Tetap
Pembayaran teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk buruh dan keluarganya, yang dibayarkan bersamaan dengan upah pokok. Contoh: tunjangan anak, tunjangan kesehatan, tunjangan perumahan.
Tunjangan Tidak Tetap
Pembayaran yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan buruh diberikan secara tidak tetap, dibayarkan tidak bersamaan dengan pembayaran upah pokok. Contoh: insentif kehadiran.
Tunjangan Hari Raya (THR)
Pendapatan yang wajib dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja menjelang hari raya keagamaan. Diberikan kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja 3 (tiga) bulan lebih dengan jumlah proporsional ( masa kerja / 12 X upah sebulan); Masa Kerja > 1 th = 1 (satu) bulan gaji.
Upah Minimum Regional
Upah terendah yang terdiri dari upah pokok, termasuk tunjangan tetap yang diterima oleh pekerja di wilayah tertentu dalam satu propinsi.
Buruh Sakit
4 (empat) bulan pertama dibayar 100%
4 (empat) bulan kedua dibayar 75%
4 (empat) bulan ketiga dibayar 50%
bulan selanjutnya dibayar 25% sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha
B. Jam Kerja (Pasal 77 UU No. 13 Tahun 2003)
– 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;
– 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;
– Lembur adalah selebihnya dari jam kerja yang diatur dalam point di atas.
C. Upah Lembur
Syarat-syarat:
1. Ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan
2. Paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu
Hari Kerja Biasa:
– Jam I = 1,5 X upah per jam
– Setiap jam berikutnya (Jam II) = 2 X upah per jam
Hari istirahat mingguan / hari raya:
– Setiap jam dalam batas 7 jam atau 5 jam apabila hari raya jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 hari kerja seminggu = 2 X upah per jam
– Jam I = 3 X upah per jam
– Setiap jam berikutnya (Jam II) = 4 X upah per jam
Rumus perhitungan :
Status pekerja bulanan :Â 1 / 173 X upah / bulan
Status pekerja harian :Â 3 / 20 x upah / hari
Status pekerja borongan atau dasar satuan :Â 1 / 7 X rata-rata kerja sehari
Recent Comments