Upah, Jam Kerja, dan Lembur Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

8 Jul

Hai semua 🙂 Di post ini, saya akan membahas UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Harap disimak baik-baik ya.

A. Upah (Pasal 27 UU No. 13 Tahun 2003)

Upah Pokok

Imbalan dasar yang dibayarkan kepada buruh menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan perjanjian.

Tunjangan Tetap

Pembayaran teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk buruh dan keluarganya, yang dibayarkan bersamaan dengan upah pokok. Contoh: tunjangan anak, tunjangan kesehatan, tunjangan perumahan.

Tunjangan Tidak Tetap

Pembayaran yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan buruh diberikan secara tidak tetap, dibayarkan tidak bersamaan dengan pembayaran upah pokok. Contoh: insentif kehadiran.

Tunjangan Hari Raya (THR)

Pendapatan yang wajib dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja menjelang hari raya keagamaan. Diberikan kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja 3 (tiga) bulan lebih dengan jumlah proporsional ( masa kerja / 12 X upah sebulan);  Masa Kerja > 1 th = 1 (satu) bulan gaji.

Upah Minimum Regional

Upah terendah yang terdiri dari upah pokok, termasuk tunjangan tetap yang diterima oleh pekerja di wilayah tertentu dalam satu propinsi.

Buruh Sakit

4 (empat) bulan pertama dibayar 100%

4 (empat) bulan kedua dibayar 75%

4 (empat) bulan ketiga dibayar 50%

bulan selanjutnya dibayar 25% sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha

 

B. Jam Kerja (Pasal 77 UU No. 13 Tahun 2003)

– 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;

– 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;

– Lembur adalah selebihnya dari jam kerja yang diatur dalam point di atas.

 

C. Upah Lembur

Syarat-syarat:

1. Ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan

2. Paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu

Hari Kerja Biasa:

– Jam I = 1,5 X upah per jam

– Setiap jam berikutnya (Jam II) = 2 X upah per jam

Hari istirahat mingguan / hari raya:

– Setiap jam dalam batas 7 jam atau 5 jam apabila hari raya jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 hari kerja seminggu = 2 X upah per jam

– Jam I = 3 X upah per jam

– Setiap jam berikutnya (Jam II) = 4 X upah per jam

Rumus perhitungan :

Status pekerja bulanan : 1 / 173 X upah / bulan

Status pekerja harian : 3 / 20 x upah / hari

Status pekerja borongan atau dasar satuan : 1 / 7 X rata-rata kerja sehari

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: