Di post saya kali ini, saya akan membahas salah satu materi dasar yang penting di kelas X SMA yaitu bilangan oksidasi atau biasa disingkat biloks. Pertama-tama, saya akan menjelaskan pengertian dari bilangan oksidasi.
Bilangan oksidasi adalah banyaknya muatan listrik dari satu unsur dalam satu senyawa.
Ada beberapa peraturan dalam menentukan bilangan oksidasi dari suatu unsur, yaitu:
1. Unsur-unsur yang bebas atau unsur yang tidak berikatan dengan unsur lain, bilangan oksidasinya adalah nol.
Contoh : Fe, H2, O2, Cl2, dan lain-lain.
2. Biloks unsur H dalam senyawa selalu +1, kecuali pada hidrida biloks H adalah -1. Contoh hidrida : NaH (natrium hidrida).
3. Biloks O dalam senyawa selalu -2, kecuali pada peroksida biloks O adalah -1. Contoh peroksida : Na2O2 (natrium peroksida), BaO2 (barium peroksida), dan H2O2 (hidrogen peroksida).
4. Biloks unsur logam dalam senyawa selalu bernilai positif dan nilai biloks pada unsur logam tersebut sama dengan elektron valensinya.
Contoh : Biloks Fe pada senyawa besi (III) sulfida adalah +3.
4. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu nol.
Contoh : Pada senyawa H2O jumlah biloksnya adalah nol.
(2 x biloks H) + (1 x biloks O) = 0
(2 x 1) + (-2) = 0
Demikian pembahasan singkat saya mengenai biloks atau bilangan oksidasi. Semoga kalian bisa memahami materi tentang biloks ini. Saya mengambil materi ini dari pelajaran Kimia Kelas X SMA.
Leave a Reply