Tag Archives: Budi Pekerti

Sumber Akhlak dan Budi Pekerti

18 May

Agama berdasarkan asal katanya, dari bahasa sansekerta, a berarti tidak dan gam berarti kacau jadi agama berarti tidak kacau. Berdasarkan pengertian dari akar kata, maka intinya adalah ikatan yang berasal dari sesuatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera, namun mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia. Dalam praktek hidup sehari-hari, motivasi yang terpenting dan terkuat bagi manusia terutama bagi para pelaku moral adalah agama. Setiap agama mengandung ajaran moral yang menjadi pegangan bagi perilaku para penganutnya. Secara struktural fungsional agama melayani kebutuhan-kebutuhan manusia untuk mencari kebenaran dan mengatasi serta menetralkan berbagai hal buruk dalam kehidupan. Semua agama menyajikan formula-formula tersebut yang pada hakikatnya bersifat mendasar dan umum, berkenaan dengan eksistensi dan perjalanan hidup manusia, yang masuk akal dan rasional sesuai dengan keyakinan keagamaannya, mendalam serta penuh dengan muatan-muatan emosi dan perasaan yang manusiawi. Agama tidak mengalami perubahan, tetapi yang berubah adalah tradisi keagamaan atau sistem-sistem keyakinan keagamaan, sedangkan teks suci atau doktrin agama itu sendiri, sebagaimana tertuang dalam kitab suci, tetap tidak berubah. Kehidupan dalam kelompok terkecil maupun kelompok luas masyarakat dan lingkungan, didasarkan oleh keyakinan agama yang kemudian membudaya dalam diri dan lahir menjadi tradisi.

Falsafah hidup merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang diyakini kebenarannya, ketepatan dan manfaatnya yang kemudian menimbulkan tekad untuk mewujudkannya dalam bentuk sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Dalam kehidupan masyarakat terdapat banyak nilai yang diyakini kebenarannya, kemudian dijadikan falsafah hidup dipakai sebagai sumber dalam berperilaku. Oleh karena itu, falsafah hidup yang berlaku di setiap kelompok masyarakat berbeda-beda. Falsafah hidup bukan timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus-menerus sehingga hasil pemikiran itu dapat teruji kebenarannya. Dalam proses pembentukan falsafah hidup, dapat terjadi perubahan-perubahan dasar falsafah hidup itu.

Tradisi sama dengan adat kebiasaan yang dimunculkan oleh kehendak atau perbuatan sadar yang telah menjadi kebiasaan sekelompok orang. Ada 2 faktor penting yang melahirkan adat kebiasaan, yang pertama adanya kecenderungan hati kepada perbuatan itu. Yang kedua, adalah adanya praktek yang diulang-ulang sehingga seseorang menjadi terbiasa melakukan perbuatan tersebut. Diantara kedua faktor tersebut, faktor yang kedualah yang sangat menentukan sebab walaupun ada kecenderungan hati tetapi apabila tidak ada kesempatan untuk memunculkan perbuatan, maka kecenderungan hati itu tidak akan terealisasi.

Budaya dapat didefinisikan secara sempit dan luas. Secara sempit budaya mencakup kesenian dengan semua cabang-cabangya, sedangkan secara luas, budaya mencakup semua aspek kehidupan manusia. Secara formal, budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai sikap, makna, hierarki agama, waktu, peranan, hubungan ruang dan lain-lain. Budaya meliputi semua peneguhan perilaku yang diterima selama satu periode kehidupan. Budaya juga berkenaan dengan bentuk dan struktur fisik serta lingkungan sosial yang mempengaruhi kehidupan kita. Sebagian besar pengaruh budaya terhadap kehidupan kita tidak kita sadari. Fungsi budaya sebagai sumber akhlak dan budi pekerti dapat dilihat dari model-model perilaku dan komunikasi manusia dalam masyarakat pada tempat dan kurun waktu tertentu.

Ilmu pengetahuan pertama kali muncul dari rasa ingin tahu akan keterangan mengapa sasuatu hal terjadi yang kemudian dikaitkan dan digolongkan sehingga hal-hal yang tersendiri itu dianggap mewakili suatu peristiwa yang lebih umum. Di kalangan ilmuan ada keseragaman pendapat, yaitu bahwa ilmu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur. Untuk membuktikan apakah isi pengetahuan benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan. Teori pertama bertitik tolak pada adanya hubungan dalil. Kedua, pengetahuan itu benar bila ada kesesuaian dengan kenyataan. Ketiga, pengetahuan itu benar apabila mempunyai konsekuensi praktis dalam dirinya. Sehubungan dengan proses perolehan ilmu pengetahuan dengan metode yang benar dan teruji kebenarannya secara ilmiah, maka ilmu pengetahuan dijadikan sumber yang memberikan motivasi untuk melakukan sebuah perbuatan baik dan berbudi pekerti luhur.

Akhlak, Budi Pekerti, dan Pemantapan Interaksi Sosial

18 May

Pengertian akhlak adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Kata akhlak dalam arti yang lebih mendalam berarti perangai yaitu sifat dan watak seseorang, bila sifat dan watak melekat pada suatu pribadi maka menjadi kepribadian. Perangai menjadi baik atau buruk tergantung dari faktor dalam diri sendiri dan dari luar. Faktor dari luar termasuk keluarga dan lingkungan. Melalui keluarga dapat terbentuk kepribadian.

Secara terminologi, budi pekerti merupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti. Budi ialah yang ada pada manusia, berhungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio disebut karakter. Pekerti ialah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh perasaan hati, yang disebut behaviour. Jadi, budi pekerti adalah perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermenifestasi pada  karsa dan tingkah laku manusia. Rasio mempunyai tabiat kecenderungan kepada keingintahuan dan mau menerima yang logis, dan sebaliknya tidak mau menerima yang anlogis, yang tidak masuk akal. Di samping rasio, manusia mempunyai unsur rasa. Perasaan manusia selalu berhubungan dengan pengalaman, pendidikan, pengetahuan, dan suasana lingkungan. Demikian pula perasaan manusia dipengaruhi oleh keyakinan yang diyakini tentang kebenaran dan kebaikan.

Akhlak yang baik terhadap Tuhan adalah berkata-kata dan bertingkah laku yang terpuji, baik melalui penyembahan langsung maupun melalui perilaku-perilaku tertentu yang mencerninkan komunikasi dengan Tuhan. Akhlak terhadap Rasul adalah meneladani Rasul dalam setiap perilakunya. Akhlak terhadap diri sendiri adalah menyayangi dan menjaga diri dari perbuatan buruk. Akhlak kepada orang tua adalah berkomunikasi dengan lemah lembut dengan tutur kata yang sopan santun. Akhlak terhadap keluarga dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, berbakti kepada ibu bapak, mendidik anak-anak dengan kasih sayang, memelihara hubungan silaturahim. Akhlak terhadap  tetangga dilakukan dengan saling mengunjungi, saling membantu di waktu senang dan susah, saling menghormati dan menghindari permusuhan serta pertengkaran. Akhlak terhadap masyarakat dilakukan dengan mewujudkan kemauan bersama untuk perdamaian dengan menggalang kesadaran kolektif. Akhlak terhadap negara dilakukan dengan mencintai negerinya dan menjadi warga negara yang baik dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara ini. Akhlak terhadap alam berarti menyikapi alam dengan cara memelihara kelestariannya.

Bentuk umum dari interaksi sosial adalah merupakan syarat utama terjadinya berbagai aktivitas kemasyarakatan, menyangkut hubungan antar orang perorang, antar kelompok per kelompok manusia, maupun antar orang dengan perkelompok. Toleransi berarti bersikap atau bersifat menenggang pendirian yang berbeda atau bertentangan dengan pendiriannya sendiri.