Bukti-bukti Audit

13 May

Pada saat melakukan audit, auditor harus mencari bukti-bukti audit yang cukup dari kliennya. Terdapat 8 macam bukti audit.

1. Physical examination

Auditor melakukan penghitungan fisik dari aktiva berwujud. Biasanya aktiva yang dihitung dengan penghitungan langsung seperti ini adalah kas dan inventory.

2. Confirmation

Auditor melakukan pengecekan kepada pihak luar tentang informasi perusahaan. Misalnya, auditor ingin mengetahui jumlah kas perusahaan di bank. Auditor meminta bank untuk mengirimkan rekening koran kepadanya. Hal ini dilakukan agar data yang diterima auditor benar-benar merupakan data yang terpercaya.

3. Documentation

Inspeksi auditor atas dokumen-dokumen dari klien. Dokumen terbagi dua , yaitu internal documents dan external documents.

4. Analytical Procedures

Analytical procedurs mencakup memahami industri dan bisnis yang dilakukan klien, menilai kemampuan entitas untuk melaksanakan konsep going concern, mengindikasikan adanya kemungkinan misstatement di dalam laporan keuangan, dan mengurangi tes audit yang detail.

5. Inquiries of the client

Auditor mendapatkan informasi tertulis atau informasi oral dari klien (bertanya kepada klien).

6. Recalculation

Memeriksa kembali sampel penghitungan yang dibuat oleh klien.

7. Reperformance

Tes independen yang dilakukan auditor dari prosedur akuntansi klien atau mengontrol bahwa itu benar-benar selesai dilakukan.

8. Observation

Observasi dilakukan untuk menilai aktivitas klien. Auditor melakukan perjalanan untuk mendapatkan kesan dari aktivitas yang dilakukan klien.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: