Tag Archives: bukti audit

Risiko Audit

13 May

Ini merupakan risiko bahwa auditor akan menyimpulkan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar dan opini wajar tanpa pengecualian dapat dikeluarkan ketika dalam kenyataannya entitas tersebut mengalami salah saji material. Risiko audit ada 4 macam:

1. Inherent Risk

Inherent risk adalah risiko terjadinya salah saji material dalam laporan keuangan karena tidak adanya kontrol internal di dalam suatu entitas. Misalnya tidak ada pemisahan tugas antara orang yang mengirimkan barang dan orang yang menerima barang. Maka salah saji secara material sangat mungkin terjadi karena bisa saja orang tersebut melakukan fraud.

2. Control Risk 

Control risk adalah risiko terjadinya salah saji material dalam laporan keuangan yang tidak dapat dicegah secara tepat waktu dengan kontrol internal.

3. Acceptable Audit Risk

Acceptable audit risk adalah risiko yang harus diterima oleh auditor karena laporan keuangan masih mengandung salah saji material setelah audit dilakukan.

4. Planned Detection Risk

Planned detection risk adalah risiko akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi karena kesalahan penentuan prosedur audit atau menerapkan secara keliru prosedur yang semestinya, atau menafsirkan secara keliru hasil audit.

Bukti-bukti Audit

13 May

Pada saat melakukan audit, auditor harus mencari bukti-bukti audit yang cukup dari kliennya. Terdapat 8 macam bukti audit.

1. Physical examination

Auditor melakukan penghitungan fisik dari aktiva berwujud. Biasanya aktiva yang dihitung dengan penghitungan langsung seperti ini adalah kas dan inventory.

2. Confirmation

Auditor melakukan pengecekan kepada pihak luar tentang informasi perusahaan. Misalnya, auditor ingin mengetahui jumlah kas perusahaan di bank. Auditor meminta bank untuk mengirimkan rekening koran kepadanya. Hal ini dilakukan agar data yang diterima auditor benar-benar merupakan data yang terpercaya.

3. Documentation

Inspeksi auditor atas dokumen-dokumen dari klien. Dokumen terbagi dua , yaitu internal documents dan external documents.

4. Analytical Procedures

Analytical procedurs mencakup memahami industri dan bisnis yang dilakukan klien, menilai kemampuan entitas untuk melaksanakan konsep going concern, mengindikasikan adanya kemungkinan misstatement di dalam laporan keuangan, dan mengurangi tes audit yang detail.

5. Inquiries of the client

Auditor mendapatkan informasi tertulis atau informasi oral dari klien (bertanya kepada klien).

6. Recalculation

Memeriksa kembali sampel penghitungan yang dibuat oleh klien.

7. Reperformance

Tes independen yang dilakukan auditor dari prosedur akuntansi klien atau mengontrol bahwa itu benar-benar selesai dilakukan.

8. Observation

Observasi dilakukan untuk menilai aktivitas klien. Auditor melakukan perjalanan untuk mendapatkan kesan dari aktivitas yang dilakukan klien.