Archive | January, 2014

Ciri dan Klasifikasi Kingdom Jamur

21 Jan

jamur

Pernah nyobain makan jamur kriuk? Pernah dong ya … tapi, daripada cuma makan aja, pernah perhatiin seperti apa struktur atau bentuk jamur itu? Atau pernah perhatiin bagian yang berwarna putih di tempe? Bagian berwarna putih itu juga jamur lho … Nah, biar lebih dekat dengan jamur, baca terus nih rangkuman tentang jamurnya 😀

Ciri-ciri Jamur:

  1. Eukariotik
  2. dinding sel tersusun atas kitin (bersifat kuat namun fleksibel)
  3. umumnya multiseluler
  4. tubuh jamur yang multiseluler tersusun atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa kemudian membentuk anyaman yang disebut miselium.
  5. Hifa ada yang tidak bersekat dan ada yang bersekat

Berdasarkan hal tersebut, jamur yang tidak bersekat, intinya akan tersebar di dalam sitoplasma dan berinti banyak disebut jamur senositik; sedangkan jamur yang bersekat, intinya satu disebut jamur monocytic.

  1. Memiliki bentuk mirip tumbuhan, namun tida memiliki daun dan akar sejati
  2. tidak memiliki klorofil
  3. Heterotrof
  4. Bersifat parasit, saprofit, atau melakukan hubungan simbiosis mutualisme dengan organisme lain.

 

Klasifikasi Jamur

1. Chytridiomycota

Mayoritas merupakan organisme akuatik

Bersifat saprofit atau parasit

Hifa senositik

Dinding sel tersusun atas kitin

Bereproduksi dengan  zoospora berflagel

Contoh: Chytridium

2. Zygomycota

Mayoritas hidup di tanah, tumbuhan, atau hewan yang telah membusuk.

Ada yang membentu mikorhia, yaitu asosiasi dengan tumbuhan.

Hifa senositik

Reproduksi seksual: zigospora

Contoh: Rhizopus

3. Ascomycota

Mayoritas berhabitat di air

Bersifat saproba, patogen pada tumbuhan, atau bersimbiosis dengan lumut membentuk lumur kerak (Lichenes)

Hifa monocytic

Reproduksi seksual: Askospora

Reproduksi aseksual: konidium (kumpulan spora yang terdapat di bagian ujung konidiofor atau hifa penyokong konidium)

Ascomycota ada yang uniseluler (Contoh: Saccharomyces cerevisiae), multiseluler membentuk miselium (Contoh: Aspergillus, Penicillium, Naurospora), multiseluler membentuk tubuh buah (Contoh: Xylaria, Nectaria)

4. Basidiomycota

Multiseluler

Membentuk tubuh buah seperti gada (basidiocarp)

Bersifat saproba, parasit, atau mikorhiza

Hifa monocytic

Reproduksi seksual: membentuk basidiospora yang terbentuk pada basidium, membentuk basidiocarp

Contoh: Volvariella volvacae, Auricularia polytrica, Puccinia graminis, Ustilago maydis.

Ciri dan Pengelompokkan Protista Mirip Tumbuhan

20 Jan

protista tumbuhan

Organisme dalam Protista ini dikatakan menyerupai tumbuhan karena dapat berfotosintesis. Nah, tapi kenapa tidak dimasukan dalam Kingdom Monera ya? Pengen tau? Yuk, lanjut ….

Ciri-ciri Protista menyerupai tumbuhan:

  1. uniseluler dan multiseluler
  2. beberapa ada yang berthalus (memiliki akar, batang, dan daun yang tidak sejati)
  3. Reproduksi: vegetatif (membelah diri, fragmentasi, membentuk spora) dan generatif (peleburan sel gamet jantan dan betina secara isogami atau anisogami)
  4. dapat berperan sebagai vegetasi perintis
  5. habitat: tempat basah, lembab, perairan
  6. memiliki klorofil

Selain klorofil, protista menyerupai tumbuhan juga memiliki pigmen lain, yaitu fikosianin (warna biru), fikentrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning), karoten (warna keemasan)

Berdasarkan pigmen tersebut pula, protista menyerupai tumbuhan dibagi menjadi 4 Divisio, yaitu:

1. Ganggang Hijau (Chlorophyta)

Memiliki pigmen klorofil a, b, karoten (keemasan), xantofil (kuning)

90% hidup di perairan tawar, 10% hidup di laut

Ganggang Hijau dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu:

  • Bersel satu tidak bergerak

Contoh: Chlorella, Chlococcum

  • Bersel satu bergerak

Contoh: Chlamydomonas, Euglena viridis

  • Koloni tidak bergerak

Contoh: Volvox globator

  • Koloni bergerak

Contoh: Hydrodiction

  • Berbentuk benang

Contoh: Spirogyra

  • Berbentuk lembaran

Contoh: Ulva, Chara

2. Ganggang Coklat (Phaeophyta)

Umumnya multiseluler

Memiliki pigmen coklat (fukosantin), klorofil a, klorofil b

Memiliki akar, batang, dan daun tidak sejati

Habitat: Mayoritas di pantai atau perairan laut dangkal

Reproduksi: vegetatif (fragmentasi) dan generatif (isogami atau oogami)

Beberapa genus yang termasuk dalam ganggang coklat yaitu:

  • Laminaria

Memiliki batang, daun berbentuk lembaran,  mengandung yodium dan asam alginat.

  • Macrocystis

Menghasilkan yodium dan asam alginat. Dapat dimanfaatkan dalam bidang industri.

  • Sargasum

Daun berbentuk lembaran, diantara batang dan akar terdapat gelembung.

  • Fucus

Daun berbentuk lembaran, terdapat gelembung di tepi daun.

3. Ganggang Merah (Rhodophyta)

Multiseluler

Memiliki pigmen merah (fikoeritrin), kloroil a, klorofil b, karoten

Bentuk tubuh seperti tumbuhan tingkat tinggi

Reproduksi vegetatif (spora) dan generatif (anisogami)

Contoh: Euchema spinosum, Gelidium, Batracnospermum

4. Ganggang Keemasan (Chrysophyta)

Uniseluler atau multiseluler

Memiliki pigmen keemasan (karoten), klorofil a, klorofil b, fukosantin

Habitat: perairan tawar dan laut

Reproduksi vegetatif (membelah diri, zoospora spermatozoid)

Contoh: Ochromonas, Navicula, Vaucheria.

Protista Menyerupai Hewan dan Protista Menyerupai Jamur

19 Jan

Ada yang tau malaria disebabkan oleh organisme apa? Termasuk kingdom apakah organisme tersebut.

Wow, 100 point untuk kamu yang menjawab Plasmodium dan Kingdom Protista :D.

Nah, nah, mau tau lebih banyak tentang Protista? Check this one out guys 😀

protista

Ciri-ciri Protista:

  1. uniseluler atau multiseluler. Namun masih sederhana, belum memiliki jaringan.
  2. Eukariot (inti sel dilapisi oleh membran).
  3. berukuran mikrokopis, 100-300 µm.
  4. bersifat autotrof atau heterotrof

Organisme dalam Kingdom Protista ada yang mirip hewan, ada yang mirip jamur, dan juga ada yang mirip tumbuhan

PROTOZOA MENYERUPAI HEWAN

protista hewan

  1. bentuk sel berubah-ubah, namun ada juga yang tetap.
  2. umumnya hidup di air, namun ada pula yang hidup pada jaringan hewan lain (parasit).
  3. dapat bereproduksi secara aseksual (pembelahan biner) dan seksual (peleburan sel gamet dan konjugasi)
  4. Protozoa dikatakan mirip hewan karena memiliki alat gerak (dapat bergerak aktif) walaupun ada pula protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Oleh karena hal tersebut, berdasarkan alat geraknya, Protozoa digolongkan menjadi:
  • Sacodina atau Rhiopoda

Alat gerak: pseudopodia (kaki semu)

Bentuk tubuh: tidak tetap

                              Hal tersebut disebabkan Cairan sitoplasma tersusun atas ektoplasma danndoplasma. Ektoplasma lebih kental dibandingkan endoplasma. Oleh karena hal tersebut, aliran endoplasmadan ektoplasma akan berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia.

                                Reproduksi: aseksual (pembelahan biner)

                                Dapat membentuk kista jika berada dalam lingkungan yang kurang menguntungkan

                                Hidup bebas, namun ada juga yang parasit.

                                Contoh: Amoeba proteus

  • Flagellata atau Mastighopora

Alat gerak : bulu cambuk (flagellum)

Bentuk tubuh: tetap karena dilindungi oleh felikel

Reproduksi: aseksual (pembelahan biner secara longitudinal)

Hidup bebas, namun ada pula yang parasit

Contoh : Trypanosoma gambiense

  • Ciliata atau Ciliophora

Alat gerak: bulu getar (cilia)

Reproduksi: aseksual (pembelahan biner) dan seksual (konjugasi)

Hidup bebas, hanya sedikit yang  hidup sebagai parasit

Contoh: Paramecium, Didinium

  • Sporozoa

Tidak memiliki alat gerak. Berkembangbiak dengan spora

Bentuk tubuh: tetap, bulat atau oval

Hidup sebagai parasit

Tidak memiliki vakuola kontraktil sehingga makanan langsung diserap melalui permukaan tubuh. Begitu juga dengan respirasi dan ekskresinya.

Contoh: Plasmodium vivax, Plasmodium ovale (penyebab malaria tertiana), Plasmodium falciparum (penyebab malaria tropikana), Plasmodiummalariae (penyebab malaria kuartana) Toxoplasma gondii (penyebab toksoplasma)

 

PROTISTA MENYERUPAI JAMUR

protista jamur

Ada yang tau mengapa organisme yang menyerupai jamur dalam Protista tidak digolongkan dalam Kingdom Fungi? Ya, ya, hal tersebut disebabkan pada salah satu daur hidupnya (fase vegetatif), organisme dalam Kingdom Protista ini dapat bergerak. Wow.

Protista menyerupai jamur digolongkan dalam 3 kelompok, yaitu:

1. Myxomycota (Jamur lendir tidak bersekat)

Tubuh tidak bersekat

Ada yang bersel satu, ada juga yang bersel banyak

vegetatif: berlendir, disebut plasmodium, dan ketika dewasa akan membentuk sporangium yang sangat kecil, bertangkai, dan menagndung banyak spora. Spora yang sudah masak akan tumbuh membentuk sel gamet berflagel.

Jika berada pada lingkungan yan kurang menguntungkan, plasmodium akan berhenti bergerak dan membentuk tangkai yang ujungnya membentuk struktur reproduksi.

generatif: Singami, yaitu peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama.

Contoh: Physanrium sp.

2. Acrasiomycota (Jamur lendir bersekat)

Tubuh bersekat

Ada yang bersel satu, ada yang bersel banyak

vegetatif: sama dengan Myxomycota. Namun jika berada pada lingkungan yan kurang menguntungkan, akan membentuk agregat seperti siput tanpa cangkang. Kemudian, jika lingkungan menguntungkan, agregat tersebut akan membentuk tubuh buah yang mengandung spora.

generatif: sama dengan Myxomycota

Contoh: Dyctyostelium

3. Oomycota (Jamur air)

Memiliki dinding sel dari selulosa dan hifa tidak bersekat

vegetatif: zoospora (spora berflagel dan mampu bergerak bebas)

generatif: peleburan gamet jantan dan betina yang kemudian akan menghasilkan zigot yang akan membentuk oospora.

Contoh: Saprolegnia, Phytophora, Pytium

Struktur, Bentuk, dan Penggolongan Bakteri

18 Jan

STRUKTUR BAKTERI

bakteri

Secara umum, tubuh bakteri dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Protoplasma

Di dalam protoplasma, terdapat:

  • membran sel

Yaitu selaput yang membungkus sitoplasma dan terletak di dalam dinding sel.

  • mesosom
  • lisosom
  • ribosom

Yaitu tempat sintesa protein, Ribosom tersusun atas protein dan RNA.

  • DNA (Deoxyribonucleic Acid)

DNA merupakan materi genetik. Pada bakteri, DNA berbentuk benang sirkuler. DNA berfungsi sebagia pengendali sintesis protein bakteri dan pembawa sifat.

  • Endospora

Dibentuk ketika bakteri beda pada lingkungan yang kurang menguntungkan.

2. Dinding sel

Tersusun atas peptidoglikan dan tetrapeptidaglikan (polisakarida dan asam amino).

Bakteri memiliki susunan kimia dinding sel yang berbeda-beda. Hal tersebut menyebabkan bakteri dibagi menjadi:

  • bakteri gram positif (tersusun atas 1 lapis peptidoglikan yang relatif tebal)

contoh: Micrococcus, Leuconosnoc, Staphylococcus

  • bakteri gram negatif (tersusun atas 2 lapis peptidoglikan yang relatif lebih tipis dibandingkan lapisan peptidoglikan pada bakteri gram positif)

contoh:  Vibrio, Salmonella

3. Kapsul

Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel.

Tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida, atau glikoprotein.

Fungsi: melindungi bakteri dari antibodi sel inang.

Terdapat pada bakteri patogen.

4. flagel

Fungsi: alat gerak bakteri

Berdasarkan kedudukan flagel, bakteri digolongkan menjadi:

  • monotrik

Contoh: Vibrio cholera

  • amfitrik

Contoh: Pseudomonas aeruginosa

  • lofotrik

Contoh: Rhodospirilium rubrum

  • peritrik

Contoh: Salmonella typhosa

5. pilus

Fungsi: alat lekat bakteri ke sel inang. Pilus umumnya dimiliki oleh bakteri gram negatif. Oleh karena memiliki pilus, bakteri gram negatif umumnya lebih ‘ganas’ dibandingkan bakteri gram positif.

Diantara bagian-bagian bakteri tersebut, bagian yang selalu ada pada bakteri yaitu membran sel, ribosom, dan DNA, sedangkan bagian yang tidak selalu ada pada bakteri yaitu dinding sel, flagel, pilus, dan kapsul.

BENTUK BAKTERI

bakteri2

1. bulat (coccus)

  • Streptococcus, contoh: Streptococcus thermopillus
  • Staphylococcus, contoh: Staphylococcus aureus
  • Diplococcus, contoh: Diplococcus pnemoniae

2. batang (bacillus)

  • Bacillus, contoh: Lactobacillus
  • Streptobacil, contoh: Bacillus anthracis

3. lengkung (vibrio)

contoh: Vibrio cholerae

4. Spirilium

Contoh: Treponema pallidum

PENGGOLONGAN BAKTERI BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN

1. Bakteri aerob (membutuhkan oksigen bebas untuk kegiatan respirasinya)

Contoh: Nitrosomonas, Nitrobacter

2. Bakteri anaerob (tidak membutuhkan oksigen bebas untuk kegiatan respirasinya)

Contoh: Micrococcus denitrificans

PENGGOLONGAN BAKTERI BERDASARKAN CARA MEMPEROLEH MAKANAN (BAHAN ORGANIK)

1. Autotrof (dapat mensintesis makanannya sendiri dari bahan anorganik)

Berdasarkan sumber energinya, bakteri autotrof dibagi menjadi:

  • Fotoautotrof: sumber energi berasal dari cahaya
  • Kemoautotrof: sumber energi berasal dari senyawa kimia

2. Heterotrof (tidak dapat mensintesis makanannya sendiri, bahan makanan berasal dari senyawa organik dari organisme lain)

Yang termasuk dalam bakteri heterotrof yaitu bakteri saprofit (mendapatkan makanan dengan menguraikan sisa-sisa organisme) dan bakteri parasit (mendapatkan makanan dengan menumpang pada organisme lain)

Kingdom Monera

17 Jan

Taukah kalian Kingdom apa yang berisi organisme paling sederhana di bumi ini? Yupp, bener banget: Monera. Nah, tau ga kenapa Monera menjadi Kingdom yang paling sederhana? Yuk disimak …

Ciri-ciri Monera:

1. Prokariotik

Monera dikatakan prokariotik karena nukleus atau inti sel Monera tidak dilapisi oleh membran. Ya, dengan kata lain, inti sel Monera tersebut disebut sebagai nukleoid.

2. Bersel satu atau uniseluler
3. Sel Monera membelah dengan cara yang sederhana, yaitu amitosis.
4. Kromosom tunggal dan berbentuk lingkaran.
5. Beberapa anggota Monera memiliki klorofil yang tersebar. Namun, klorofil tersebut tidak terlindung oleh membran.
Bereproduksi secara aseksual (pembelahan biner) dan seksual (transformasi, transduksi, konjugasi)

Monera dibagi benjadi dua kelompok, yaitu bakteri dan alga hijau biru (Cyanophyta)

 

ALGA HIJAU BIRU (Cyanophyta)

 

cyanobacteria-autotrofo

Organisme yang termasuk dalam Alga hijau biru (Cyanophyta) dikatakan sebagi alga karena mereka mirip dengan alga yang termasuk dalam Kingdom Plantae. Tapi, ada yang tau kenapa alga hijau biru tidak dimasukkan dalam Kingdom Plantae melainkan Kingdom Monera? Oke, yuk disimak pembahasan mengenai alga hijau biru-nya

Ciri-ciri Cyanophyta:

  1. Inti sel Cyanophyta tidak diselubungi oleh membran. Oleh karena hal tersebut, Cyanophyta merupakan protista dan dimasukan dalam Kindom Monera, bukan Plantae.
  2. dinding sel tersusun atas peptidoglikan
  3. uniseluler
  4. Dapat berfotosintesis karena mengandung klorofil a, klorofil yang juga ditemukan pada alga atau tumbuhan dalam Kingdom Plantae.
  5. dapat menggunakan air sebagi sumber elektron
  6. dapat mereduksi CO2 menjadi karbohidrat

reaksinya yaitu:

CO2 + 2H2O -> (CH2O) + H2O + O2

  1. Klorofil tidak tersimpan dalam kloroplas, melainkan tersebar dalam sitoplasma
  2. selain klorofil dan beta karoten, Cyanopyta juga mengandung pigmen lain, seperti fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmen merah)
  3. Habitat: perairan tawar, tempat-tempat lembab
  4. Mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrem. Oleh karena hal tersebut Cyanophyta termasuk dalam vegetasi perintis
  5. Contoh spesies: Spirulina, Oscillatoria, Anabaena azollae

Struktur dan Cara Perkembangbiakan Virus

16 Jan

Taukah kalian organisme apa yang terkadang dikatakan sebagai makhluk hidup, tapi terkadang juga dikatahan sebagai benda mati? Yupp, benar sekali, organisme tersebut adalah virus. Walaupun memiliki tubuh yang paling kecil dibandingkan dengan organisme lainnya, virus ini sering membawa penyakit yang sangat sangat sangat berbahaya lho. Pernah dengar flu burung? AIDS? SARS? Penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh virus. Nah, ingin lebih tau lebih jauh tentang virus, yuk terus disimak :D.

Ciri-ciri virus:

  1. virus hanya dapat hidup dalam sel hidup dan bersifat intraseluler obligat. Pada saat tersebutlah virus dikatakan sebagai makhluk atau benda hidup. Ya, karena ketika berada dalam sel hidup, virus memiliki ciri-ciri makhluk hidup, misalnya dapat berkembang biak. Akan tetapi, jika tidak berada dalam sel hidup, virus akan mengkristal. Nah, pada saat tersebutlah virus dikatakan sebagai benda mati. Tapi jangan salah, walaupun mengkristal, ketika kembali berada dalam sel, virus tersebut akan hidup kembali.
  2. virus memiliki ukuran tubuh yang balik kecil dibandingkan dengan organisme pada kelompok taksonomi lainnya. Virus terkecil memiliki ukuran diameter 20 mm, sedangkan virus yang paling besar hanya berukuran 80 nm.
  3. virus  hanya mengandung 1 jenis asam nukleat saja, yaitu DNA saja atau RNA saja.
  4. virus tidak mengandung enzim metabolisme, ribosom, ataupun organel seperti organisme lain pada umumnya. Virus juga tidak dapat dikategorikan sebagai sel karena hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang dibungkus oleh lapisan pelindung.
  5. setiap tipe virus dapat menginfeksi beberapa jenis inang.
  6. genom (kumpulan kromosom) virus lebih beragam dari genom konvensional (single heliks) yang umumnya dimiliki oleh organisme lainnya. Virus memiliki genom DNA atau RNA untai ganda.

virus_structure

Struktur Virus

Virus memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan organisme lainnya, yaitu:

1. Kapsid

Kapsid diibaratkan sebagai kepala dari virus. Di dalam kapsid, terdapat DNA atau RNA virus. Bentuk kapsid bermacam-macam, ada yang polihedral, batang, dll

2. kapsomer

Kapsomer merupakan penyusun dari Kapsid. Kapsomer berupa subunit-subunit protein.

3. struktur tambahan lainnya

struktur tambahan pada virus dapat berupa selubung virus yang menyelubungi kapsid. Penyelubung ini akan menyebabkan virus tidak terdeteksi oleh sel inang (menambah kekebalan). Pada akhirnya, virus akan berhasil menginfeksi inang. Namun, tidak semua virus memiliki selubung tambahan ini. dan tentu saja, virus yang memiliki selubung tambahan ini lebih ganas dibandingkan dengan virus tanpa selubung tambahan teman :D.

virus

Perkembangbiakan Virus

Virus berkembangbiak melalui 2 mekanisme, ayitu:

1. Siklus Lisis

Siklus Lisis ini merupakan siklus reproduksi yang akan menyebabkan kematian pada inang. Nah lho, kenapa ya?

Yupp, dalam fase lisis ini virus akan memasukan asam nukleat (DNA atau RNA) virus ke dalam sel inang. Kemudian, asam nukleat tersebut akan melakukan replikasi (memperbanyak diri) dan berkembang dengan menggunakan organel sel inang. Setelah terbentuk virus-virus yang baru dengan struktur yang lengkap dalam sel inang, virus-virus tersebut akan keluar dari sel inang dengan memecah sel inang. Ya, dengan kata lain sel inang mati akibat mengalami lisis (pecah).

2. Siklus Lisogenik

Berbeda dengan siklus lisis, siklus lisogenik ini tidak menyebabkan kematian sel inang, teman. Hal tersebut disebabkan genom virus akan berintegrasi dengan kromosom inang. Hal tersebut akan menyebabkan ketika sel inang membelah, genom  virus juga akan membelah. That’s why, semakin banyak sel inang memperbanyak diri, semakin banyak pula virus yang terbentuk.

Organisasi Kehidupan dan Pola Interaksi

15 Jan

Masih ingat dengan konsep Ekosistem? Yupp, Ekosistem merupakan tingkatan ekologi dimana di dalamnya terdapat hubungan antar biotik (makhluk hidup) dan hubungan antara biotik (makhluk hidup) dan abiotik (lingkungan). Nah, bentuk hubungan atau interaksi dalam ekosistem bermacam-macam, salah satunya adalah rantai makanan.

Semua makhluk hidup, hingga bakteri sekalipun membutuhkan energi untuk melangsungkan hidupnya. Nah, energi tersebut kemudian akan ditransfer dari satu organisme ke organisme lain melalui interaksi yang disebut dengan rantai makanan. Hingga pada akhirnya hubungan dalam rantai makanan tersebut akan membentuk struktur trofik bertingkat.

Piramida makanan dan rantai makanan

Tingkat trofik yang pertama merupakan produsen. Produsen merupakan organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan sumber energi. Jika sumber energi yang digunakan berasal dari cahaya, maka produsen tersebut disebut fotoautotrof. Namun, jika sumber energi tersebut berasal dari kimia, maka produsen tersebut disebut sebagai kemoautotrof. Organisme yang merupakan produsen fotoautotrof adalah tumbuhan, sedangkan organisme yang merupakan produsen kemoautotrof adalah bakteri nitrit.

Organisme yang berada di tingkatan trofik yang lebih tinggi setelah produsen yaitu konsumen. Konsumen tidak dapat mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik. Oleh karena hal tersebut, energi konsumen berasal dari senyawa organik yang dihasilkan oleh produsen. Dengan kata lain, konsumen disebut sebagai heterotrof.

Konsumen dibagi-bagi lagi menjadi konsumen primer, sekunder, dan tersier. Konsumen primer merupakan konsumen yang memakan produsen. Konsumen primer ini menempati tingkatan trofik kedua dan disebut juga sebagai herbivora. Konsumen sekunder yaitu konsumen yang memakan konsumen primer. Konsumen ini disebur juga sebagai karnivora dan menempati tingkat trofik ketiga. Konsumen tersier yaitu konsumen yang memakan konsumen sekunder dan menempati tingkatan trofik keempat.

Secara umum, berdasarkan produsennya, rantai makanan dapat dibagi menjadi 2, yaitu rantai makanan perumput dan rantai makanan detritus. Rantai makanan perumput tersusun atas produsen, herbivora, dan karnivora.

Misalnya:

rantai makanan detritus

Rantai makanan detritus tersusun atas detritus, detrivor, dan karnivora

Detritus merupakan organisme yang dapat mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik. Detritivor merupakan organisme yang dapat menguraikan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana.

Susunan trofik dalam suatu ekosistem dapat berbeda dengan ekosistem yang lain. begitu juga dengan rantai makanannya. Hal tersebut disebabkan suatu organisme dapat saja mengambil sumber energi dari organisme yang bermacam-macam, contohnya omnivora. Omnivora tidak hanya memakan karnivora atau konsumen, namun juga produsen. Dengan kata lain, dengan bervariasinya sumber energinya dari tingkatan trofik yang berbeda, maka rantai makanan akan menjadi semakin kompleks, bercabang, hingga membentuk jaring-jaring makanan.

 

Ekosistem Darat (Terrestrial)

14 Jan

Ekosistem darat yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas disebut bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh:

  1. iklim
  2. letak geografis
  3. garis lintang
  4. ketinggian letak dari permukaan laut

 

Bioma yang terdapat pada ekosistem darat, yaitu:

1. bioma gurun

ciri-ciri bioma gurun:

  • curah hujan rendah, yaitu 25 cm/tahun
  • pancaran matahari sangat terik, pengupan tinggi
  • perbedaan suhu siang dan malam hari sangat besar.
  • organisme di daerah gurun didominasi oleh:
  • flora: tanaman kaktus, akasia berduri
  • fauna: serangga, hewan pengerat, ulat, kadal

2. bioma padang rumput

ciri-ciri bioma padang rumput:

  • terbentang dari daerah tropika sampai sub tropika.
  • curah hujan 25–50 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur
  • organisme yang mendominasi:
    • flora: rerumputan, misalnya rumput Grana
    • fauna: bison, zebra, kangguru, singa, harimau, anjing liar, ular, rodentia, belalang, burung

contoh: Amerika Utara, Rusia, Afrika Selatan, Asia, Sumbawa

3. bioma hutan gugur

ciri-ciri bioma hutan gugur:

  • Berada di sekitar wilayah subtropik yang mengalami pergantian musim panas dan dingin, serta wilayah tropis.
  • curah hujan sedang, yaitu 75-100 cm/tahun
  • mengalami 4 musin
  • tumbuhan menggugurkan daunnya setiap tahun
  • organisme dominan:
    • flora: Maple, oak, beech, elm
    • fauna: Racoon, rumbah, rusa, beruang, baijing, burung pelatuk

contoh: Kanada, Eropa Asia

4. hutan hujan tropis

ciri-ciri hutan hujan tropis:

  • berada di daerah khatulistiwa
  • bertemperatur  sekitar 25oC
  • curah hujan cukup tinggi: 220-225 cm/tahun
  • tumbuhan tinggi dan rimbun
  • tumbuhan khas: liana (tumbuhan menjalar atau merambat) dan epifit (tumbuh di dasar tanah)
  • organisme dominan:
    • flora:jati, meranti, konifer, dan keluwing
    • fauna: kera, babi hutan, burung, kucing hutan, bajing, harimau

contoh negara: Indonesia, Malaysia, Filipina, Paua, Brazil

5. bioma taiga

 

taiga-01

ciri bioma taiga:

  • terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan pegunungan tropis
  • curah hujan sekitar 35 cm/tahun
  • terdiri atas 1 spesies pohon
  • masa pertumbuhan flora pada musim panas antara 3-6 bulan.
  • Suhu saat musim dingin sangat rendah dan panjang
  • organisme dominan:
    • flora: Sprice, Alder, Birch, dan Junipce
    • fauna: moose, beruang hitam, serigala, dan morten.

Contoh: Amerika Utara

6. bioma tundra

Ciri tundra:

  • terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara (Tundra Artik) dan di punca gunung (Tundra Alpin)
  • curah hujan + 10 cm/tahun
  • iklim kutub, musim dingin panjang dan gelap, sedangkan musim panas panjang dan terang terus menerus
  • tidak ada pohon yang tinggi
  • tumbuhan semusim, umumnya bunga berwarna mencolok
  • organisme dominan:
    • flora: Spaghnum, lumut kerak, dan perdu
    • fauna: Muskox, rusa kutub, kelinci, serigala, rusa, domba

Ekosistem Perairan (Akuatik)

13 Jan

Berdasarkan cara hidup organisme pada ekosistem perairan, organisme dibedakan menjadi:

  • Bentos

Yaitu organisme yang hidup di dasar perairan, namun dapat bergerak bebas

Contoh: bintang laut, cacing air, kerang, bulu babi

  • Sesil

Yaitu organisme yang hidupnya menempel pada substrat perairan

Contoh: Lili laut

  • Nekton

Yaitu organisme yang hidup bebas, aktif bergerak, dan dapat bergerak melawan arus dalam badan air.

Contoh: Ikan

  • Neuston

Yaitu organisme yang hidup di permukaan perairan

Contoh: eceng gondok, laba-laba air

  • Plankton

Yaitu organisme yang hidup bebas di badan air ataupun permukaan air namun geraknya mengikuti arus air

Contoh: mikroalga

  • Perifiton

Yaitu organisme yang hidupnya menempel pada benda yang ada di perairan

Contoh: lumut

ekosistem air

 

Ekosistem perairan terdiri atas ekosistem perairan tawar dan ekosistem laut

Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar:

  1. Salinitas rendah
  2. kondisi lingkungan dipengaruhi iklim dan cuaca
  3. penetrasi cahaya di perairan kurang

 

Berdasarkan aliran airnya, ekosistem air tawar dibagi menjadi:

  • Ekosistem lotik

Yaitu ekosistem yang airnya mengalir, misalnya sungai

  • Ekosistem lentik

Yaitu ekosistem yang airnya tidak mengalir, misalnya danau dan kolam.

Ekosistem Laut

 

ocean-zonation1

Ciri ekosistem air laut:

  1. memiliki salinitas yang tinggi
  2. NaCl sangan mendominasi unsur kimia atau mineral di laut
  3. iklim dan cuaca tidak selalu berpengaruh pada ekosistem laut
  4. memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan dasar

Zonasi ekosistem laut berdasarkan jarak capai cahaya matahari terhadap perairan:

1. Daerah fotik:

Yaitu daerah yang masih mendapatkan sinar matahari. terletak pada kedalaman 0–+ 200 m

2. Daerah disfotik

Yaitu daerah remang-remang yang terdapat diantara daerah fotik dan afotik

3. Daerah afotik

Yaitu daerah yang sudah tidak dapat dijangkau oleh sinar matahari, umumnya terletak pada kedalamam 200–10.000m.

Kedalaman perairan yang dapat dicapai oleh sinar matahari dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya arus. Jika arus kencang dan menyebabkan perairan keruh, maka kedalaman yang dapat dicapai oleh sinar mataharipun menjadi berkurang.

 

Zonasi ekosistem laut berdasarkan jarak dari pantai:

1. Zona Litoral

Yaitu zona perairan yang berbatasan dengan darat.

Ekosistem pada zoba litoral:

2. Ekosistem estuaria

Berdasarkan salinitasnya dibedakan menjadi:

  • oligohalin: kadar garam rendah (0.5-3%)
  • mesohalin: kadar garam  rendah (3-17%)
  • polihalin: kadar garam tinggi (>17%)

3. Ekosistem pantai pasir

  1. Ekosistem pantai batu
  2. Zona Neritik

Yaitu zona yang masih dapat ditembus sinar matahari sampai ke dasar

Contoh: ekosistem terumbu karang

3. Zona Oseanik

Yaitu ekosistem laut lepas yang kedalamannya sudah tidak dapat ditembus cahaya matahari sampai ke dasar.

 

Zonasi ekosistem laut berdasarkan vertikal kedalamannya:

  1. zona epipelagik
  2. zona mesopelagik
  3. zona batio pelagik
  4. abisal pelagik
  5. hadal pelagik

Tingkat Keanekaragaman Hayati

12 Jan

‘Berbeda-beda tetapi tetap satu jua’. Mungkin kita sering mendengan slogan itu ya? Yup, slogan tersebut merupakan slogan yang sering kita dengar untuk menggambarkan betapa banyaknya keanegaragaman yang ada di Indonesia. Kontur alam yang ada di Indonesia bagian Barat, tentunya berbeda dengan kontur alam yang ada di Indonesia Timur. Kemudian, walaupun berasal dari suku yang sama, warna kulit ataupun bentuk rambutpun bisa aja berbeda. Itu baru se-Indonesia, gimana kalo perbedaan yang ada di seluruh dunia ya? Pasti banyak yaa :D. Kira-kira kalian tau ga perbedaan atau keanekaragaman tersebut disebabkan oleh apa? Nah, sebelumnya, kita cari tau dulu yuk, sebenarnya keanekaragaman itu apa dan ada apa aja?

keanekaragaman

Keanekaragaman merupakan hayati (biodiversitas) merupakan keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau total dari variasi ges, jenis, dan ekosistem yang ada di bumi. Dan ya, pada dasarnya, biodiversitas dibagi menjadi tiga unsur tersebut, yaitu gen, jenis, dan ekosistem.

Keanekaragaman Gen

Pernahkan kalian mendengar mengenai gen? Gen merupakan substansi kimia yang ada di dalam tubuh makhluk hidup yang selanjutnya akan diwariskan pada keturunan. Gen ini tersimpan dalam lokus kromosom yang juga berada dalam tubuh makhluk hidup.

Semua makhluk hidup memiliki komponen gen yang sama yaitu sama-sama mengandung asam nukleat. Namun, susunan dan jumlah gen bisa berbeda-beda. Hal inilah yang menyebabkan keanekaraman gen. Terlebih lagi, jika terjadi perkawinan atau persilangan antar individu dengan karakter yang berbeda. Hal tersebut tentunya akan menghasilkan keturunan yang merupakan kombinasi dari kedua individu beda karakter tersebut dan variasi yang dihasilkan juga lebih banyak. Misalnya A berkulit putih dan berambut keriting menikah dengan B yang memiliki kulit hitam dan rambut lurus. Maka, kemungkinan anak A dan B akan berkarakter kulit putih rambut keriting, kulit putih rambut lurus, kulit hitam rambut keriting, atau kulit hitam rambut lurus. Belum lagi jika terjadi mutasi. Nah, makin banyak kan variasinya?

Akan tetapi, perbedaan fisik yang merupakan salah satu cerminan dengan keanekaragman gen, ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh keanekaragaman gen saja. Namun, lingkungan juga mempengaruhi terbentuknya perbedaan fisik lho. Yupp

Fisik (Fenotip) = Genotip + Lingkungan.

Misalnya nih, orang yang hidup di pantai dan pegunungan memiliki struktur atau jumlah gen yang sama. Namun, mereka tinggal hidup di lingkungan yang beda, yaitu pantai dan pegunungan. Seperti yang kita tahu, tekanan di pegunungan lebih tinggi daripada di pantai. Hal tersebut akan menyebabkan kadar oksigen yang ada di pegunungan lebih rendah. Nah, sebagai bentuk adaptasi, orang pegunungan akan memiliki eritrosit atau sel darah merah yang lebih banyak dibandingan orang pantai. Pada akhirnya, umumnya orang pegunungan akan terlihat memiliki pipi yang kemerahan sebagai cerminan dari kandungan eritrosit yang banyak.

Keanekaragaman Jenis

Keanekaragaman Jenis menunjukkan variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis. Misalnya, terdapat dua individu yang berada dalam 1 famili, namun mereka berbeda jenis, seperti kucing dan harimau yang sama-sama berada dalam Famili Felidae, namun mereka berbeda jenis.

Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem merupakan salah satu tingkatan ekologi dimana didalamnya terdapat hubungan antar biotik atau hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup dan hubungan antara biotik (makhluk hidup) dengan abiotik (benda tidak hidup) atau dengan kata lain hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.

Komponen abiotik bermacam-macam, misalnya tanah, air, udara, topografi, dan iklim. Akibat adanya perbedaan abiotik atau lingkungan tersebut, makhluk hidup yang tinggal atau mendiami suatu daerahpun bermacam macam, tergantung dari kemampuan adaptasi atau ketahanan makhluk hidup terhadap lingkungan tersebut. Misalnya, kita dapat menemukan kaktus di gurun karena kaktus memiliki bentuk adaptasi dengan lingkungan gurun yang hanya memiliki sedikit kandungan air. Namun, kita tidak dapat menemukan kaktus di daerah pesisir, karena kaktus tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan pesisir yang memiliki air dengan kandungan garam yang tinggi. Hal tersebut bertentangan dengan mangrove yang dapat hidup di pesisir, namun tidak dapat hidup di gurun. Oleh karena hal tersebut, terbentuklah ekosistem gurun dengan tumbuhan yang didominasi oleh kaktus dan ekosistem pesisir yang didominasi oleh mangrove. Selain gurun dan pesisir, terdapat pula ekosistem hutan tropis, sabana, stepa, dll.