Hati dan Kulit sebagai Alat Ekskresi Manusia

10 Feb

HATI (HEPAR)

hati

merupakan kelenjar besar yang terletak di rongga perut

fungsi hati: menetralkan racun, menghasilkan enzim arginase yang berperan dalam proses penguraian asam amino (deaminasi), penyimpanan lemak dalma bentuk glikogen, perombak dna pembentuk protein, dan perombak sel darah merah.

dilapisi oleh selaput yang disebut selaput hati atau  kapsula hepatis

mendapat pasokan dari pembuluh arteri hati (membawa darah yang kaya oksigen dari jantung) dan vena porta hepatis (membawa darah yang mengandung saari makanan dari usus halus).

Hasil ekskresi hari: cairan empedu yang berfungsi dalam mencerna makanan berlemak dan disimpan dalam kantung empedu.

Kandungan cairan empedu: garam mineral, pigmen (bilirubin dan biliverdin), kolesterol, fosfolipid, dan air.

Terdapat sel yang berfungsi merombak sel darah merah yang sudah tua dan rusak: sel histiosit. Dalam perobahan tersebut, hemoglobin dipecah -> Fe, hemin, dan globin -> fe disimpan dalam hati kemudian dikembalikan ke sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah baru; globin dibentuk jadi Hb baru; hemin dipecah jadi bilirubin dan biliverdin -> dikeluarkan ke usus 12 jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning kecoklatan -> warna feces.

 

KULIT (INTEGUMEN)

kulit

merupakan bagian terbesar tubuh manusia

Fungsi: mencegah tubuh dari kerusakan fisik, mencegah tubuh kelebihan air berlebihan, menjaga suhu tubuh, alat ekskresi berupa keringat, penerima rangsangan, dan pembuat vitamin, misalnya vitamin D.

Produksi keringat dipengaruhi oleh: aktivitas, suhu lingungan, makanan, esehatan, dan emosi.

Kandungan keringat: air, garam,  urea, asam, dan sisa metabolisme

Struktur Kulit

Tersusun atas 2 lapisan:

1. epidermis (pelindung luar)/ kulit ari

terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

  1. bagian luar (stratum korneum)

merupakan jaringan mati, kering, dan tersusun dari jaringan epitelium pipih berlapis banyak
fungsi: melindungi sel-sel dan mencegah masuknya bibit penyakit

2. bagian tengah (stratum granulosum)

tersusun atas sel hidup yang dihasilkan lapisan Malpighi

3. bagian dalam (lapisan Malphigi)

berisi sel-sel yang aktif membelah dan menghasilkan pigmen Melanin (zat berwarna hitam kecoklatan)

2. dermis (pelindung dalam)/ kulit jangat

berisi jaringan ikat berserat. Bagian lapisan dermis meliputi:

  1. pembuluh darah

membawa darah berisi makanan dan oksigen untuk menyuplai kelenjar keringat dan rambut akar. Selain itu, pembuluh darah juga penting dalam pengaturan suhu tubuh. Ketika panas pembuluh darah akan bergerka mendekati permukaan kulit. Itulah mengama ketika panas umumnya kulit berwarna kemerahan.

2. rambut

produksi rambut terjadi di lapisan epidermis.
Rambut juga berfungsi dalam mengatur suhu tubuh, ketika kita kedinginan, rambut akan menegak dan menangkap udara yang ada di sekitar rambut.

3, ujung saraf

yaitu salah satu bagian sel saraf yang mengirimkan informasi dari lingkungan luar.
Terdapat berbagai reseptor, mislanya reseptor sentuhan, tekanan, sakit, dan suhu.

4. kelenjar keringat (glandula sudorifona)

berbentuk pipa tergulung yang tumbuh memanjang dari epidermis hingga dermis
pada pangkal kelenjar banyak dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik

5. kelenjar minyak (glandula sebasea

berada di samping kantung rambut
menhasilkan minyak yang disebut sebum
fungsi: menahan air masuk ke epidermis dan rambut, menjaga kelenturan epidermis, dan melindungi dari bakteri.

6. jaringan lemak kulit

fungsi: menyimpan lemak, pelindung

 

Mekanisme Pengeluaran Keringat

Dipengaruhi oleh:

1. kelenjar hipotalamus

kelenar hipotalamus (sistem saraf pusat) menghasilkan enzim bradikinin yang mempengaruhi kelenjar keringat.

2. perubahan suhu lingkungan

3. pembuluh darah

Proses pengeluaran keringat:

Suhu pembuluh darah tinggi -> memberi rangsangan kepada hipotalamus -> air, garam, urea, dan zat sisa metablisme pada kapiler darah diserap -> dikeluarkan melalu saluran keringan dan pori-pori kelenjar keringat ke permukaan kulit.

Ginjal dan Paru sebagai Alat Ekskresi Manusia

9 Feb

Ketika kita berolahraga, kita pasti akan mengeluarkan keringat bukan? Nah, pengeluaran keluar ini sebenarnya merupaan salah satu hasil dari sistem eksresi atau pengeluar zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Dan pengeluaran zat sisa metabolisme atau eksresi ini merupakan  salah satu ciri makhluk hidup lho 😀

Berikut adalah alat ekskresi manusia:

 

GINJAL

  • manusia memiliki sepasang ginjal
  • berbentuk seperti kacang merah dan berwarna merah tua karena mengandung banyak kapiler darah
  • terletak di rongga perut bagian belang agak ke atas
  • Fungsi: mengatur mengatur keseimbangan air dan garam pada darah, membuang sisa metabolisme dari tubuh, mengatur tekanan darah pada arteri, mencegah adanya at-zat berbahaya dalam tubuh, menjaga suhu tubuh.

Struktur Ginjal

  • Satuan struktural dan fungsional terkecil yaitu nefron.
  • Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi yang terdiri atas kapsula Bowman dan glomerulus.
  • Tubulus yang menyusun nefron yaitu: tubulus proksimal, distal, dan kolektivus.
  • Pembuluh darah yang meninggalkan glomerulus menuju vasa rekta disebut arteriol eferen, sedangkan pembuluh yang menuju glomerulus disebut arteriol aferen
  • Ginjal terusun atas 2 lapisan:

1. korteks (luar)

terdapat lengkung distal

2. medula (dalam)

terdapat lengkung henle, yaitu saluran ginjal yang menghubungkan antara tubulus distal pada daerah korteks dengan tubulus proksimal.

Terdapat tubulus kolektivus yang berfungsi mengalirkan zat sisa metabolisme ke ureter.

Proses Pembentukan Urin

  • Filtrasi (penyaringan)

Terjadi di Badan Malphigi, tepatnya glomerulus
Proses:
Darah mengalir melalui arteriol aferen ke glomerulus à filtrasi à molekul kecil dan limbah nitrogen tersaring; protein, lemak, zat padat, plasma darah tetap berada dalam darah à darah meninggalkan glomerulus melalui  arteriol eferen menuju tubulus.
Hasil disebut urin primer

  • Reabsorpsi (penyerapan kembali zat yang masih bisa digunakan oleh tubuh)

Terjadi di tubulus proksimal, lengkung henle, tubulus distal
Urin primer melalui arteriol aferen ke tubulus proksimal -> glukosa, Na+, Cl, air direabsorpsi -> dialirkan ke lengkung henle dan dilakukan reabsorpsi kembali -> dialirkan ke tubulus distal -> Na+ dan HCO3 diserap; H+ dan NH4+, urea, kretinin, obat-obatan disekresikan pada urin ->  urin dialirkan ke tubulus kolektivus.
Hasil disebut urin sekunder.

  • Augmentasi (pengeluaran zat)

Terjadi di tubulus kolektivus
Urin sekunder yang telah berada di tubulus kolektivus akan diserap lagi on Na+, Cl, dan ureanya. Sisanya merupakan urin sesungguhnya dan dikeluarkan dari tubuh -> dibawa ke pelvis renalis -> ke ureter -> ke vesica urinaria (kandung kemih) -> jika kandung kemih penuh maka urin dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

 

PARU-PARU (PULMO)

menghasilkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O)

Sistem Pernapasan pada Hewan

8 Feb

Sistem pernapasan pada hewan dan manusia dapat saja berbeda. Hal tersebut disebabkan umumnya hewan memiliki struktur tubuh yang berbeda dan sederhana dibandingkan manusia. Mau tau seperti apa? Yuk disimak.

1        Sistem pernapasan pada Protozoa

Sistem pernapasan: permukaan tubuh (secara difusi)

2        Sistem pernapasan pada Vermes (Cacing)

Sistem pernapasan: integumen atau permukaan kulit (secara difusi)

3        Sistem pernapasan pada Serangga

Sistem pernapasan: sistem trakea

Trakea merupakan bagian tubuh seperti pipa/tabung udara.

Proses pernapasan:

Udara masuk melalui spirakel (dilindungi bulu halus seperti halnya hidung pada manusia) -> udara melewati trakeola. Trakeola memiliki cairan berwarna biru gelap -> terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida secara difusi -> karbon dioksida dikeluarkan melalui trakea.

4        Sistem pernapasan pada Ikan

Sistem pernapasan: insang

Insang memiliki beberapa bagian penting, yaitu:

  1. lengkung insang dari tulang rawan
  2. rigi-rigi insang: untuk menyaring air
  3. filamen/lembaran berwarna merah muda: mengandung pembuluh darah, tempat terjadi pertukaran udara.

Inspirasi:                  

Rongga mulut terbuka -> air masuk

Ekspirasi:

Rongga mulut menutup -> udara bersama air masuk ke insang secara difusi -> operkulum (tutup insang) terbuka -> air mengalir ke celah insang dan menyentuh lembaran insang -> terjadi pertukaran udara.

5        Sistem pernapasan pada Amphibi

Sistem pernapasan: insang saat fase berudu, paru-paru, rongga mulut, dan permukaan kulit secara difusi ketika dewasa

Pada amphibi, proses inspirasi dan ekspirasi sama-sama terjadi saat mulut tertutup.

Inspirasi:

Celah tekak dan mulut tertutup -> otot rahang bawah mengendur dan otot sterno hioideus berkontraksi -> rongga mulut membesar -> udara dari luar masuk ke rongga mulut dan hulu tenggorokan melalui koane -> sekat menutup koane -> rongga mulut mengecil -> tekanan di rongga mulut membesar -> udara masuk ke faring -> udara masuk ke paru-paru -> terjadi pertukaran udara.

Ekspirasi:

Celah tekak dan mulut tertutup -> otot rahang bawah mengendur dan otot sterno hioideus berkontraksi -> otot perut berkontrasi -> udara dalam paru-paru keluar dan masuk ke rongga mulut -> celah tekak menutup dan koane membuka -> otot rahang bawah berkontraksi -> otot geniohioideun kontraksi -> rongga mulut mengecil -> karbon dioksida keluar.

6        Sistem pernapasan pada Reptil

Sistem pernapasan: paru-paru, dan beberapa seperti pada kura-kura dan penyu, selain paru-paru juga menggunakan kloaka

Inspirasi:

Tulang rusuk mengembang -> volume rongga dada meningkat -> udara (O2) masuk ke paru-paru

Ekspirasi:

Tulang rusuk merapat -> udara (CO2) dan uap air keluar dari paru-paru.

7        Sistem pernapasan pada Burung

pernapasan hewan

Sistem pernapasan: paru-paru

Paru-paru burung relatif kecil jika diandingkan dengan besar tubuhnya.

Paru-paru burung dibungkus oleh pleura. Namun, berbeda dengan paru-paru pada manusia yang tersusun atas alveoli, paru-paru pada burung hanya terdapat pembuluh udara yang disebut parabronki.

Paru-paru burung terhubung oleh pundi-pundi udara (sakus penumatikus). Pundi-pundi udara tersebut terletak di pangkal leher, ruang dada, antartulang karakoid, ketiak, rongga perut, dekat tulang paha, dan tulang lengan atas. Keseluruhan ada 9 buah.

Fungsi pundi udara:

  1. membantu pernapasan saat burung terbang (menyimpan udara)
  2. membantu memperbesar siring (sumber suara) sehingga suara dapat menjadi keras
  3. menyelubungi organ dalam sehingga tubuh tidak terasa dingin.
  4. Mencegah hilangnya panas tubuh secara berlebihan.
  5. Memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh saat berenang.

Mekanisme pernapasan saat burung sedang beristirahat

Inspirasi:

Perlekatan tulang rusuk ke tulang dada dan tulang dada -> tulang rusuk bergerak ke depan dan bawah -> rongga dada membesar -> paru-paru mengembang -> udara dari luar masuk ke paru-paru -> sebagian O2 diambil dan sebagian disimpan di kantung udara.

Ekspirasi:

Rogga dada mengecil -> paru-paru mengecil -> udara dalam kantung udara dikeluarkan melalui paru-paru.

Mekanisme pernapasan saat burung sedang terbang

Inspirasi:

Sayap ke arah atas -> antung udara diantara tulang karakoid terjepit -> kantung udara pada ketiak mengembang -> terjadi inspirasi ke kantung udara perut -> udara O2 dialirkan ke paru-paru dan sebagain ke kantung udara.

Ekspirasi:

Sayap ke arah bawah -> kantung udara pada ketiak terjepit -> kantung udara di karakoid mengembang -> CO2 keluar dari tubuh burung.

Mekanisme Pernapasan pada Manusia

7 Feb

Bernapas merupakan aktivitas pokok dalam hidup manusia. Namun ternyata terdapat anggota tubuh lain yang diperlukan selain anggota tubuh dalam sistem pernapasan.do you know what it is? Yeah, it is otot.

Berdasarkan otot yang berperan dalam pernapasan, kegiatan bernapas dibagi 2, yaitu:

1. Pernapasan Dada

pernapasan perut

  • Otot yang digunakan yaitu otot antartulang  rusukluar dan otot antar tulang rusuk dalam.
  • Inspirasi

otot antartulang rusuk luar berkontraksi  -> tulang rusuk terangkat  -> volume rongga dada membesar  -> tekanan udara dalam rongga dada berkurang  -> udara bebas akan masuk ke paru-paru.

  • Ekspirasi

Otot antartulang rusuk berkontraksi  -> tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula  -> rongga dada mengecil  -> tekanan dalam rongga dada meningkat  -> udara dalam rongga paru-paru keluar.

2. Pernapasan Perut

pernapasan diafragma

  • Otot yang digunakan yaitu otot diafragma dan otot dinding rongga perut.
  • Inspirasi

Otot diafragma kontraksi  -> posisi diafragma mendatar  -> volume rongga dada membesar  -> tekanan udara dalam rongga dada mengecil  -> paru-paru mengembang  -> udara masuk ke paru-paru.

  • Ekspirasi

Otot diafragma relaksasi  -> otot dinding rongga perut kontraksi  -> rongga perut terdesak ke arah diafragma  -> diafragma cekung ke rongga dada  -> rongga dada mengecil  -> tekanan udara meningkat  -> udara dalam rongga paru-paru keluar tubuh.

Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida

Berdasarkan proses terjadinya pernapasan, terdapat 2 mekanisme pertukaran gas, yaitu:

  • Pernapasan Eksternal

Yaitu proses pertukaran oksigen dan karbondioksida antara udara dan darah dalam paru-paru.

Proses difusi pelepasan CO2

Sel darah merah (eritrosit) masuk ke kapiler paru-paru dengan mengandung karbon dioksida dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3) -> dengan bantuan enzim karbonat anhidrase, ion biharbonat menjadi karbondioksida (CO2) dan air (H2O) -> CO2 dan H2O.

Reaksi:

H+ + HCO3 ->  H2CO3  ->  H2O + CO2

Proses difusi pengikatan O2

Di saat yang sama, hemoglobin tereduksi (HHb) melepaskan ion hidrogen (H+) -> menjadi hemoglobin (Hb) -> mengikat oksigen (O2) -> oksihemoglobin (HbO2)

Reaksi:

Hb + O2 -> HbO2

  • Pernapasan Internal

Yaitu pertukaran gas yang berlangsung di dalam jaringan tubuh.

Proses ini terjadi setelah sel darah merah mengikat O2 membentuk oksihemoglobin (HbO2)

Reaksi yang terjadi yaitu:

HbO2 -> Hb + O2

Proses masuknya osigen ke dalam jaringan tubuh juga melalui proses difusi. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan konsentrasi oksigen dan karbondioksida antara darah dan jairngan. Karena konsentrasi oksigen dalam jaringan lebih rendah daripada di darah, maka oksigen dalam darah akan mengalir ke jaringan. Sebaliknya, karena konsentrasi karbon dioksida pada jaringan daripada di darah, maka karbon dioksida akan mengalir dari jaringan ke darah.

Sebagian karbon dioksida akan diikat oleh hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2).

Reaksi:

CO2 + Hb -> HbCO2

Namun, sebagian besar karbondioksida masuk ke plasma darah, bereaksi dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3).

Reaksi:

CO2 + H2O -> H2CO3

Asam karbonat tersebut akan dipecah kembali menjadi hidrogen (H+) dan HCO3 (ion bikarbonat) yang akan diproses untuk pengeluaran CO2 keluar tubuh dalam mekanisme pernapasan eksternal. Akan tetapi, ternyata tidak semua ion bikarbonat dieksresikan, melainkan 10% dari ion bikarbonat akan disimpan, tetap berada di dalam darah. Ion bikarbonat tersebut berfungsi sebagai buffer dan mempertahankan pH dalam tubuh.

Alat Pernapasan pada Manusia

6 Feb

sistem pernapasan manusia

Manusia tidak bisa hidup tanpa oksigen. Lalu bagaimana oksigen tersebut masuk dan mencukupi kebutuhan tubuh akan oksigen? Yupp, semuanya terjadi melalui sistem pernapasan.

Bernapas seringkali disamakan dengan respirasi, namun sebenarnya edua istilah tersebut berbeda. Bernapas merupakan proses memasukkan udara dari lungungan luar ke dalam tubuh dan mengeluaran udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan. Berbeda dengan bernapas, respirasi merupakan proses pembakaran senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel sehingga menghasilkan energi yang kemudian digunakan dalam segala aktifitas tubuh. Nah, walaupun kedua istilah tersebut berbeda, kedua proses tersebut berhubungan. Ya, setelah proses pernapasan, akan terjadi proses respirasi. Nah, sebelumnya, yuk kita lihat organ-organ apa saja yang berperan dalam pernapasan.

Struktur dan Fungsi Alat Penapasan pada Manusia

Hidung

Merupakan organ pertama yang dilalui udara. Saat berada dalam rongga hidung, udara yang berasal dari lingkungan akan disaring oleh rambut-rambut hidung. Kotoran yang tertinggal di rongga hidung kemudian akan dilapisi oleh selaput lendir. Seperti itulah proses terentuknya kotoran hidup :p. selaput lendir juga memiliki fungsi lainnya, yaitu menghangatkan dan mengatur kelembaban udara yang akan masuk ke dalam tubuh.

Faring (hulu tenggorokkan)

Di dekat faring terdapat bagian yang disebut anak tekak. Anak tekak ini merupakan katup rongga hidup yang berfungsi menutup rongga hidup ketika kita sedang menelan makanan, namun akan membuka ketika kita bernapas. Makanya, kalo kita makan sebaiknya kita tidak bicara, karena dengan berbicara, anak tekak akan terbuka dan menyebabkan ia tersedak.

Laring (pangal tenggorokan)

Tersusun oleh kepingan tulang rawan. Laring ditutup oleh katup yang disebut epiglotis. Jika udara menuju tenggorokan, anak tekak akan melipat ke bawah dan bertemu dengan epiglotis, dan membuka jalan udara ke tenggorokkan. Sebaliknya, ketika bernapas, epiglotis akan membuka.

Pada laring ini pula terletak pita suara yang akan bergetar ketika kita bicara. Selan itu, laring juga membentuk jakun yang tersusun atas tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan, dan gelang tulang rawan.

Trakea (batang tenggorokan)

Tersusun atas gelang-gelang tulang rawan. Dindingnya dilapisi selaput lendir dan sel yang memiliki rambut getar. Rambut getar berfungsi menolak debu. Ya, ketika kita batuk atau bersin, berarti ada ‘benda asing’ pada tenggorokkan. Dengan batuk atau bersin, ‘benda asing’ tersebut akan dikeluarkan. Inilah bentuk pertahanan diri pertama kita terhadap penyakit lho :D. karena hal tersebut pula, kalo bensin atau batuk, mulutnya ditutup yaa, ga mau jadi penyebar penyakit kan? Hehe …

Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

Trakea bercabang menjadi 2, yaitu bronkus sebelah kanan dan kiri. Pada kedua bronkus terdapat saluran yang menuju paru-paru. Di dalam paru-paru, bronkus sebelah kanan bercabang menjadi 3 bronkeolus, sedangkan bronus kiri bercabang menjadi 2 bronkiolus. Masing-masing bronkiolus bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh yang halus. Cabang terhalus masuk ke gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Di alveolus inilah terjadi pertukaean  udara dan oksigen berdifusi ke dalam darah.

Paru-paru (pulmo)

Terdiri atas 2 bagian, yaitu paru-paru kanan dan kiri, paru-paru kanan memiliki 3 gelambir yang berukuran lebih besar dibandingkan paru-paru kiri. Hal tersebut disebabkan selain paru-paru, di rongga dada sebelah kiri juga terdapat jantung.

Dibungus oleh selaput yang disebut pleura.

Terdapat gelembung halus kecil yang disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah sehingga di alveolus inilah terjadi pertukaran udara dan difusi oksigen ke darah, tepatnya oksigen diikat oleh hemoglobin dalam sel darah merah dan membentuk oksihemoglobin (HbO2). Setelah sampai di sel tubuh tujuan, oksigen aan dilepaskan dan digunakan dalam proses metabolisme.

Berbeda dengan oksigen, karbon dioksida yang telah berada di alveolus akan disalurkan menuju hidung dan dikeluarkan.

Otot dan Macam Gerak

5 Feb

struktur otot

Selain tulang, otot juga memiliki peranan dalam gerak, yaitu sebagai alat aktif gerak. Otot memiliki 3 kemampuan, yaitu:

  1. kontrakbilitas: kemampuan memendek saat terjadi kontraksi
  2. ekstenbilitas: kemampuan memanjang
  3. elastisitas: kemampuan kembali keukuran semula

memiliki kemampuan yang berbeda dengan anggota tubuh yang lain, otot memiliki struktur yang berbeda pula. Secara umum, otot tersusun atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar atau lapisan superfisial, lapisan tengah, dan lapisan paling dalam. Selain itu, terdapat pula:

  1. miofiber: berkas serat yang panjang dan tipis, mempunyai ketebalan seperti rambut manusia yang menyusun otot.
  2. miofibril: serat yang menyusun miofiber.
  3. miofilamen: serat yang menyusun miofibril
    1. aktin: serat yang sangat tipis
    2. miosin: serat yang leih tebal dibandingkan aktin.
  4. tendon: simpul keras berwarna putih pada ujung-ujung otot.
  5. pembuluh darah
  6. saraf

berfungsi membawa pesan dari otak untuk mengendalian otot.

Sifat Gerak Otot

1. Antagonis

Sifat antagonis dari gerak otot maksudnya suatu otot bekerja secara berpasangan dengan pasangan ototnya. Misalnya otot bisep dan trisep. Saat otot bisep berkontraksi (memendek), maka otot trisep berelaksasi (memanjang).

2.Sinergis

Sifat sinergis maksudnya kerja suatu otot didukung oleh otot lainnya.misalnya otot tulang rusu yang saling bekerja sama dalam melalukan pernapasan.

Jenis-Jenis Otot

jenis otot

Berdasarkan letaknya, otot pada manusia dibagi menjadi 3, yaitu:

1. otot rangka

  • Melekat pada rangka
  • Bekerja secara sadar

2. otot polos

  • tersusun atas sel otot polos yang berbentuk gelendong dan berinti satu di tengah.
  • Bekerja secara tidak sadar.
  • Letak: saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran reproduksi, pembuluh darah, dan getah bening.

3. otot jantung/miokardium

  • hanya terdapat di jantung
  • tersusun atas sel otot jantung yang hanya memiliki 1 inti.
  • Sel otot jantung berbentuk seperti anyaman, disebut sinsitium. Setiap percabangan terdapat jaringan ikat yang disebut diskus interkalaris.
  • Bekerja secara tidak sadar.

 

Macam-Macam Gerak

Dalam sistem gerak, terdapat 2 alat gerak, yaitu alat geraf pasif dan alat gerak aktif.alat gerak pafif tersebut berupa tulang, sedangkan alat gerak aktif berupa otot. Nah, perpaduan antara sendi, tulang dan otot bisa menghasilkan gerak apa aja, yuk disimak.

1. fleksi dan ekstensi

fleksi yaitu gerak anggota tubuh yang menekuk atau membengkok, sebaliknya ekstensi yaitu gerak meluruskan anggota tubuh.
Contoh: siku, lutut, dan ruas-ruas jari.

2. abduksi dan adduksi

adduksi yaitu gerak mendekati tubuh, sedangkan abduksi merupakan gerak menjauhi tubuh.
Contoh: gerak tangan menjauhi dan mendekati tubuh.

3. elevasi dan depresi

elevasi yaitu gerak mengangkat, sedangkan depresi yaitu gerak menurunkan.
Contoh: membuka dan menutup mulut

4. supinasi dan pronasi

supinasi yaitu gerak menengadahkan atau membuka telapak tangan, sedangkan pronasi yaitu gerak menelungkupkan telapak tangan.

5. inversi dan eversi

inversi yaitu gera memiringkan atau membuka telapak kaki ke arah dalam tubuh, sedangkan eversi merupakan gera memiringkan atau membuka telapak kaki ke arah luar tubuh.

Sistem Gerak pada Manusia

4 Feb

sistem rangka

Jaringan yang memiliki fungsi yang sama akan berkumpul membentuk struktur dan fungsi yang lebih kompleks lagi, yaitu organ. Organ yang satu dengan yang lainnya akan melakukan suatu fungsi di dalam tubuh yang disebut sebagai sistem organ. Salah satu sistem organ tersebut yaitu sistem gerak.

Dalam sistem gerak, terdapat alat gerak pasif, yaitu tulang, dan alat gerak aktif, yaitu otot. Tulang membentuk struktur tubuh yang disebut rangka. Selain memberikan bentuk tubuh, rangka juga memiliki fungsi lainnya, seperti melindungi alat-alat tubuh yang lunak, tempat melekatnya otot tubuh, tempat pembentukan sel darah, dan tempat penyimpanan kalsium. Nah, setelah mengetahui ungsi rangka, yuk kita lihat sebenarnya rangka ada apa saja?

Secara umum, rangka dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1. Rangka Aksial

Yaitu rangka utama yang memberikan bentuk tubuh dan menegakkan tubuh
Fungsi: melindungi organ dalam
Terdiri atas:

  1. Tengkorak

Tersusun atas tulang:

1. Tulang tempurung kepala (cranium):

    • tulang kepala belakang (osipital)
    • tulang baji (shenoid)
    • tulang tapis (ethmoid)
    • tulang pelipis (temporal)
    • tulang ubun-ubun (parietal)
    • tulang dahi (frontal)

2. Tulang muka:

    • tulang rahang atas (maksilla)
    • tulang rahang bawah (mandibula)
    • tulang hidung (nasal)
    • tulang air mata (lakrimal)
    • tulang pipi (zigomatik)
    • tulang langit-langit (palatum)
  1. Ruas-ruas tulang belakang

Terdiri atas 34 ruas, yaitu:

    • 7 ruas tulang leher (cervicalis)
    • 12 ruas tulang punggung (thoraxalis)
    • 5 ruas tulang pinggang (lumbalis)
    • 5 ruas tulang pinggul (sacrum)
    • 4 ruas tulang ekor (cocsigeus)
  1. Tulang dada (sternum)

Terdiri atas 3 ruas, yaitu:

    • kepala (manubrium): tempat melekatnya tulang selangka (clavicula) dan ruas tulang rusuk pertama.
    • badan (corpus): tempat melekatnya 11 pasang tulang rusuk
    • taju pedang (processus xiphoideus)
  1. Tulang rusuk

Berjumlah 12 pasang

Dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu:

  1. 7 ruas tulang rusuk sejati (costa vena):
  2. 3 tulang rusuk palsu (costa spuria)
  3. 2 tulang rusuk melayang (costa fluktuanten)
  4. Rangka Appendikular

Yaitu rangka yang terkait dengan sistem gerak.

Tersusun atas:

a. Tulang Anggota Gerak Atas

Terdiri atas:

1. Tulang bahu (pectoralis)

Tersusun atas:

    • tulang selangka (clavicula)
    • tulang belikat (scapula)

2. Tulang lengan atas (humerus)
3. Tulang lengan bawah

Tersusun atas:

    • tulang hasta (ulna)
    • tulang pengumpil (radius): tulang yang berada sejajar dengan ibu jari

kedua tulang lengan bawah tersebut akan berhubungan dengan 8 tulang pergelangn tangan (carpal), 5 tlang telapak tangan (metacarpal), dan 14 ruas jari (falanges).

b.   Tulang Anggota Gerak Bawah

Pada manusia, terdiri atas:

a. Tulang pinggul

Tersusun atas:

    • tulang duduk (incisium)
    • tulang usus (ilium)
    • tulang kemaluan (pubis)

selain ketiga tulang tersebut, pada pinggul juga terdapat lekukan tempat melekatnya tulang paha (anggota gerak bawah) yang disebut asetabulum.

b. Tulang paha

Tersusun atas:

    • tulang betis (fibula)
    • tulang kering (tibia)

Kedua tulang tersebut dihubungkan oleh tempurung lutut (patela)

Tulang betis dan tulang kering tersebut berhubungan dengan 7 tulang pergelangan kaki (tarsal), 5 tulang telapak kaki (metatarsal), dan 14 tulang jari-jari kaki (falanges).

Hayooo, eetelah mengetahui semua tulang yang ada di tubuh manusia, ada yang tau berapa jumlah seluruh tulang yang ada di tubuh manusia berapa? Dari ujung kepala sampe ujung kaki :D.

Jaringan Tulang Rangka, Darah, Limfa, Saraf dan Otot pada Hewan

3 Feb

JARINGAN TULANG RANGKA

Meliputi:

  1. Jaringan tulang rawan (kartilago)

Tersusun atas kondrin jernih seperti kanji (terbuat dari fosfat dan muopolisakarida, dihasilkan oleh sel kondroblast pada laluna).

Sel tulang rawan disebut kondrosit

Pada anak-anak, jaringan tulang rawan dihasilkan oleh jaringan mesenkim, sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fibrosa (perikondrium)

Terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  1. Tulang rawan hialin

Berwarna putih kebiruan dan transparan.

Mengandung serat elastis.

JARINGAN TULANG RANGKA

Ketika dalam embrio, tulang rawan hialin merupakan rangka sementara, sedangkan pada orang dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada pensendian, ujung tulang rusuk, dan saluran pernapasan.

1.Tulang rawan elastis

Mengandung serat elastis berwarna kuning dan perikondrium.

Fungsi: memberi kelenturan dan menyokong jaringan tulang rawan.

Letak: embrio, laring, telinga luar, epiglotis.

2. Tulang rawan fibroblas

Mengandung serat kolagen

Letak: antar tulang belakang dan tendon.

Fungsi: penyokong jaringan.

3. Jaringan tulang sejati.(jaringan tulang dewasa)

Dalam jaringan tulang sejati, terdapat bagian yang disebut:

  1. Osteosit: sel penyusun tulang sejati
  2. Osteoblas: penghasil osteosit
  3. Fibroblas: asal osteoblas
  4. Lamela: lapisan konsentris tempat osteosit
  5. saluran Havers: Lamela yang mengelilingi kapiler, vena, dan arteri
  6. Lakuna: ruang antara lamela dimana terdapat osteosit.
  7. saluran Volkman: saluran penghubung saluran Havers.
  8. kapiler kanalikuli: penghubung osteosit/
  9. osteoklas: bagian yang akan menghisap osteosit yang sudah mati.

Tulang sejati mengandung senyawa:

  1. kalsium klorida
  2. kalsium fosfat
  3. magnesium klorida
  4. barium sulfat

Fungsi tulang sejati:

  1. penyokong
  2. tempat meleatnya otot
  3. pelindung organ yang lunak

Dalam tubuh, tulang sejati dikempokkan menjadi:

  1. tulang kompak: tidak berongga
  2. tulang spongiosa: memiliki struktur yang berongga

 

JARINGAN DARAH

Darah tersusun atas:

1. matriks berupa cairan yang disebut plasma.

Mengandung air, garam, dan protein terlarut.

2. Sel, terbagi menjadi:

a. Sel darah merah (eritrosit)

Mengandung hemoglobin
Berperan dalam pengikatan dan membawa oksigen ke seluruh tubuh

b. Sel darah putih (leukosit)

Berperan dalam pertahanan tubuh
Terbagi lagi menjadi limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil, dan basofil.

c. Keping darah (trombosit)

Berperan dalam proses pembekuan darah.

 

JARINGAN LIMFA

  • Terdiri atas sel-sel limfosit dan granulosit serta serat retikuler.
  • Fungsi: mengangkut cairan jaringan, lemak, protein, dan zat-zat dari jaringan ke sistem peredaran.
  • Letak: timus, tonsil, dan kelenjar limfa.

 

JARINGAN SARAF

Kalau kita jatuh, kita pasti merasakan sakit. Kalo kita minum susu, pasti terasa manis. Nah, ada yang taukah apa yang menyebabkan kita merasakan rasa-rasa itu? Yupp, beneeeeer banget. Karena ditubuh kita ada yang namanya jaringan saraf. Mau tau lebih banyak tentang jaringan saraf? Let’s check this out guys :D.

Jaringan saraf tersusun sel saraf yang disebut neuron. Fungsi neuron yaitu menerima dan meneruskan rangsangan dari bagian satu tubuh ke bagian tubuh yang lain. neuron terdiri atas:

  1. badan sel (perikarion)
  2. penjuluran sitoplasma (prosesus)

penjuluran sitoplasma meliputi:

  • dendrit: serabut pendek yang berperan dalam menerima dan memasukkan rangsangan ke badan sel.
  • neurit (akson):  serabut panjang yang berfungsi menghantarkan impuls/rangsangan dari badan sel ke neuron lain.

akson dibungkus oleh sel Schwann.
Antara akson suatu neuron dengan dendrit suati neuron lain dihubungkan oleh sinapsis.

Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibedakan menjadi:

  1. neuron sensorik

Fungsi: menerima dan meneruskan rangsang dari indera ke saraf pusat.

  1. neuron motorik

Fungsi: membawa impuls dari saraf pusat ke efektor.

  1. neuron asosiasi

Fungsi: menyampaikan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.

 

JARINGAN OTOT

  • Tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serabut otot.
  • Fungsi: menggerakkan tulang
  • Memiliki protein kontraktil yang disebut miofibril. Miofibril disusun oleh aktin dan miosin. Miofibril menyebabkan otot dapat berontraksi.

Pada vertebrata, jaringan otot dapat dibedakan menjadi:

  1. Jaringan Otot Rangka/Otot Lurik
  • Memiliki serabut-serabut kontraktil gelap (anisop) dan terang (isotrop) yang saling bertindih.
  • Berbentuk memanjang, silindris
  • Berinti banyak di tepi
  • Bekerja dibawah kesadaran
  • Dapat berkontrasi dalam waktu yang cepat
  • Melekat pada tulang, lidah, bibir, kelopak mata
  1. Jaringan Otot Polos
  • Berbentuk memanjang, seperti gelendong, ujung lancip
  • Berinti satu di tengah
  • Bekerja di luar kesadaran
  • Konstraksi lamban, tidak cepat lelah, dapat berkontraksi dalam jangka waktu yang lama
  • Letak: pembuluh darah, lambung
  1. Jaringan Otot Jantung
  • Tersusun oleh serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan.
  • Inti sel terletak di tengah dan berjumlah lebih dari 1.
  • Memiliki discus interkalaris (pertemuan antara dua sel otot)
  • Kontraksi tidak dibawah kesadaran (involunteer)
  • Letak: jantung

Struktur Jaringan Epitel dan Ikat pada Hewan

2 Feb

jaringan hewan

Hewan memiliki 4 macam jaringan, yaitu jaringan epitel, ikat, rangka, dan otot.

JARINGAN EPITEL

Fungsi:

  • pelindung jaringan yang dibawahnya dari kerusakan.
  • Pengangkut zat-zat antar jaringan.
  • Tempat keluarnya enzim.

Berdasarkan letaknya, jaringan epitel dibagi menjadi 3, yaitu:

  • epitelium: pelapis organ
  • mesotelium: pelapis rongga tubuh bagian luar
  • endotelium: membatasi organ tubuh.

Jaringan epitel disusun oleh beberapa sel, yaitu:

  • epitel pipih

berbentuk pipih, nukleus bulat di tengah.

  • epitel silinder

berbentuk silinder atau batang, nukleus bulat besar di tengah.

  • epitel kubus

berbentuk kubus, nukleus bulat besar di tengah.

Berdasarkan lapisan penyusunnya, jairngan epitel dibagi menjadi:

  1. epitel pipih selapis

Inti sel berbentuk bulat di tengah.
Sel-sel tersusun rapat.
Letak: pembuluh darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, selaput perut.
Fungsi: proses filtrasi, sekresi, dan difusi osmosis.

  1. epitel pipih berlapis banyak

tersusun sangat rapat.
Letak: rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung.
Fungsi: pelindung dan penghasil mucus

  1. epitel silindris selapis

inti sel bulat berada di dekat dasar
Letak: usus, dinding lambung, kantung empedu, saluran rahim, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan bagian atas.
Fungsi: sekresi, penyerapan, penghasil mucus, dan pelumas permukaan saluran.

  1. epitel silindris berlapis banyak

tersusun oleh banyak lapisan sel berbentuk batang
Letak: mata, faring, laring, uretra.
Fungsi: tempat sekresi, seperti pada kelenjar ludah dan susu.

  1. epitel kubus selapis

Letak: permukaan ovarium, nefron, ginjal, dan lensa mata.
Fungsi: tempat sekresi.

  1. epitel kubus berlapis banyak

Letak: folikel, ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar ludah.
Fungsi: pelindung dari gesekan dan penghasil mukus

  1. epitel transisi

bentuknya berubah-ubah dan berlapis-lapis.
Letak: saluran pernapasan, ureter, dan kandung kemih.
Fungsi: tempat sekresi zat metabolisme.

JARINGAN IKAT/JARINGAN PENYAMBUNG/JARINGAN PENYOKONG

Ciri-ciri jaringan ikat:

  • Sel-selnya tersusun amat jarang dan melebar dan tersebar dalam matriks ekstraseluler.
  • Bentuk tidak teratur.
  • Fungsi:
    • melekatkan konstruksi antarjaringan
    • membungkus organ
    • menghasilkan energi
    • menghasilkan sistem imun
    • mengisi rongga-rongga di antara organ
  • Jaringan ikat tersusun atas:
  • sel fibroblas

berbentuk serat
fungsi: mensekresikan protein

  • sel makrofaga

bentuk tidak tetap
terletak dekat pembuluh darah
fungsi: fagositosis (memakan at buangan, sel-sel mati, bakteri)

  • sel tiang

fungsi: menghasilkan hormon heparin (berperan dalam pembekuan darah) dan histamin (meningkatkan permeabilitas kapiler darah)

  • sel lemak

fungsi: menyimpan lemak.

  • berbagai jenis jaringan sel darah putih (leukosit)

fungsi: melawan patogen
sel darah putih terbagi menjadi 2 jenis sel, yaitu granulosit (sel bergranula), misalnya eosinofil, basofil, dan netrofil dan sel tak bergranula (agranulosit), misalnya monosit dan limfosit.

  • sel plasma

Letak: saluran pernapasan dan saluran pencernaan
Fungsi: memproduksi antibodi untuk melawan antigen (protein asing)

  • Sebagian besar matriks jaringan ikat terdapat serat-serat dan bahan dasar berupa cairan.

Serat jaringan ikat terbuat dari protein dan dibagi menjadi:

1. serat kolagen

  • tersusun atas kolagen sehingga bersifat kuat, daya regang tinggi, elastisitas rendah
  • berwarna putih
  • letak: kulit, tulang, tendon.

2. serat elastis

  • berwarna kuning
  • tersusun atas protein elastin dan mukopolisakarida sehingga elastisitas tinggi.
  • Letak: bantalan lemak, ligamen, dan pembuluh darah.

3. serat retikuler

  • sangat tipis dan bercabang.
  • Tersusun atas kolagen dan terhubung pula dengan serat kolagen.
  • Mengandung glikogen
  • Fungsi: penghubung jaringan pengikat dengan jaringan sebelahnya.
  • Letak: hati, limpa, dan kelenjar-kelenjar limpa
  • Bahan dasar tidak memiliki warna, tidak berbentuk, dan homogen.
  • Bahan dasar berasal dari asam mukopolisakarida, yaitu asam hialuronat sehingga matriks menjadi lentur dan semakin banyak air. Selain asam hialuronat, terdapat pula mukopolisakarida sehingga struktur jaringan ikat bersifat kaku.

Berdasarkan jenisnya, jaringan ikat dikelompokkan dalam 3 tipe, yaitu:

1. Jaringan ikat sebenarnya

Jaringan ikat sebanrnya dibedakan menjadi:

a. Jaringan ikat berserat

  • mengandung serat putih berkolagen, namun kolagennya tidak elastis.
  • Letak: tendon pada otot ke tulang dan ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang lain pada persendian.
  • Fungsi: menghubungkan tulang dengan tulang, dan otot dengan tulang.

b. Jaringan ikat elastis

  • mengandung serabut elastis kuning
  • letak: ligamen dan dinding arteri
  • fungsi: pelindung elastisitas jaringan.

2. Jaringan ikat lemak/jaringan adiposa

  • Letak: epidermis kulit, sumsum tulang, sekitar sendi dan ginjal.
  • Fungsi: melapisi tubuh, menyimpan molekul bahan bakar, menyimpan lemak, dan berperan sebagi bantalan.

3. Jaringan pengikat longgar

  • mengandung serat kolagen, elastis, dan retikuler.
  • Letak: dibawah kulit, dekat pembuluh darah, dan sekitar organ.
  • Fungsi: mengikat jaringan epitel dan jaringan di bawahnya, menjaga organ tetap berada di tempatnya.

Sistem Jaringan dan Proses Pengangkutan Zat pada Tumbuhan

1 Feb

SISTEM JARINGAN PADA TUMBUHAN

 

xylem1

Jaringan yang memiliki bentuk yang sama berkumpul dan membentuk suatu sistem yang disebut sistem jaringan. Nah, setelah mengetahui jaringan yang ada pada tumbuhan, yuk kita simak sistem jaringan pada tumbuhan.

Pada tumbuhan terdapat 3 macam sistem jaringan:

1. sistem jaringan dermal

Yaitu lapisan yang membungkus, menutupi dan melindungi semua bagian tumbuhan.

Meliputi epidermis dan periderm.

Di akar: rambut-rambut akar yang berfungsi penyerap air dan garam mineral.

Di batang dan daun: jaringan dermal mensekresikan kutikula yang berfungsi mengurangi penguapan.

2. sistem jarinan dasar

jaringan pembentuk bahan dasar atau selimut jaringan pembuluh.

Berada di antara sistem jaringan dermal dan sistem jaringan pembuluh.

Tersusun atas parenkim, kolenkim, sklerenkim.

3. sistem jaringan pembuluh

tersusun atas xilem dan floem

selain transportasi, sistem jaringan pembuluh juga berfungsi sebagai penguat

PROSES PENGANGKUTAN ZAT PADA TUMBUHAN

Pengankutan air dan garam mineral pada tumbuhan dilakukan melalui 2 cara, yaitu:

1. Pengangkutan Ekstravaskuler

Tumbuhan dapat menyerap air dari tanah ke dalam tubuh melewati satu sel ke sel lain secara horizontal.

Pengangkutan dimulai dengan penyerapan oleh bulu akar kemudian ke epidermis, stele. Dari korteks, air kemudian didistribusikan menuju sel-sel untuk metabolisme.

Pengangkutan ekstravaskuler dilakukan melalui 2 cara, yaitu:

1. Simplas

Yaitu sistem pengangkutan air dan zat terlarut melalui bagain hidup dari suatu sel seperti sitoplasma dan vakuola ke sel lain melewati plasmodesmata, yaitu saluran yang menghubungkan suatu sel dengan protoplasma sel lain.

2. Aploplas

Yaitu sistem pengangkutan air dan garam mineral melalui bagian yang tidak hidup, misalnya dinding sel dan ruang antar sel.

apoplas

Akan tetapi, air dan garam mineral yang masuk ke endodermis hanya dilakukan melalui simplas. Hal tersebut disebabkan adanya pita Kaspar pada sel endodermis, yaitu pita yang terbuat dari suberin, suatu bahan lilin. Oleh karena hal tersebut, endodermis kedap terhadap air dan garam mineral.

2. Pengangkutan Intravaskuler

Yaitu pengangkutan air dan zat terlarut yang terjadi di dalam berkas pembuluh xilem dan floem secara vertikal.

Pengangkutan air dan zat terlarut:

Penyerapan zat melalui rambut akar kemudian mengalir menuju epidermis kemudian xilem aar, xilem batang, xilem daun. Di dalam xilem daun, zat-zat yang berguna masuk ke parenkim mesofil daun sebagai bahan proses fotosintesis.

Glukosa hasil otosintesis kemudian diedarkan melalui floem ke seluruh jaringan tubuh, sedangkan oksigen dikeluarkan lewat stomata, dan air dikeluarkan melalui proses transpirasi.

Kecepatan pengangkutan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

  1. kelembaban
  2. suhu
  3. cahaya
  4. angin
  5. kandungan air tanah

kelembaban udara berbanding terbalik dengan kecepatan pengangkutan, sedangkan suhu, angin, cahaya, dan kandungan air tanah berbanding lurus dengan kecepatan penguapan.